Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2020, 16:56 WIB

Forum diskusi bersama 9 duta besar, 6 konselor, dan 6 organisasi internasional dapat menjadi upaya untuk menyinergikan langkah untuk memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menerapkan kebijakan Merdeka Belajar.

“Kita ingin semua ekosistem pendidikan mengambil perannya dalam membangun dunia pendidikan, termasuk sekolah, guru, siswa, orang tua, masyarakat, organisasi, dan pemerintah, baik di dalam maupun di luar negeri. Tanpa dukungan dari semua pihak, kebijakan ini tidak akan berhasil,” jelas Nadiem.

Baca juga: Gebrakan Merdeka Belajar, Berikut 4 Penjelasan Mendikbud Nadiem

Undangan yang hadir merupakan perwakilan dari berbagai negara sahabat, yakni Kedutaan Besar Finlandia, Kedutaan Besar Prancis, Kedutaan Besar Irlandia, Kedutaan Besar Jepang, Kedutaan Besar Norwegia, Kedutaan Besar Singapura, Kedutaan Besar Swedia, dan Kedutaan Besar Republik Korea.

Ada juga Kedutaan Besar Inggris, Kedutaan Besar Jerman, Kepala Deputi Australia untuk Indonesia, Kepala Deputi untuk Netherlands, Kedutaan Besar New Zealand, Konselor China, Kepala Seksi Ekonomi Switzerland, Staf Kemitraan Publik Inggris, Asian Develompment Bank, Asian Infrastucture Investment Bank, SEAMEO, UNESCO, Unicef, dan World Bank.

Deputy Head of Mission Netherlands Ardi Stoios-Braken menyampaikan apresiasinya atas kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka.

Ia mengatakan, kebijakan Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertemu dan berpartisipasi dalam dunia kerja secara langsung dapat memperkaya wawasan dan pengalaman.

Nadiem berharap kehadiran 22 mitra negara sahabat menjadi sinyal positif yang akan mendukung kebijakan Kemendikbud pada masa mendatang.

“Kita semua memiliki visi yang sama untuk bersama-sama mendukung pendidikan yang lebih baik. Indonesia memiliki banyak potensi untuk bisa bermitra, banyak peluang yang kita bisa jalin bersama,” pungkas Nadiem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com