KOMPAS.com - Banyak yang beranggapan bahwa pelajaran matematika menjadi momok menakutkan bagi anak. Sebab, dalam kehidupan sehari-hari saja anak-anak sering mengalami kesulitan dalam berhitung.
Sekalipun bahwa itu hanya penjumlahan atau pengurangan, tetapi anak merasa sulit. Hal ini menjadikan anak malas dan cenderung putus asa untuk mengerjakan soal tersebut.
Memang matematika itu sulit. Bahkan sampai ada anak yang sangat membenci dengan pelajaran matematika. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa matematika sulit untuk dipahami.
Padahal, matematika itu hidup berdampingan dengan kita. Seharusnya kita mudah dalam memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Baca juga: 4 Metode Belajar yang Efektif Buat Kamu
Perlu diketahui, matematika menjadi ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari. Semua ilmu tidak bisa lepas dari ilmu matematika. Orang yang pintar adalah orang yang bisa matematika.
Hal ini terkadang menjadikan orangtua menuntut anaknya untuk pintar dalam matematika. Tetapi, karena kurangnya pengetahuan dan lemahnya konsep matematika hal ini menjadi beban bagi anak.
Agar anak Anda mau belajar matematika atau berhitung, berikut 3 cara untuk mengatasi anak kesulitan berhitung yang dirangkum dari laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud RI.
Belajar sebenarnya bisa dilakukan di mana saja dan dengan siapa saja. Tidak harus di bangku sekolah, tetapi belajar matematika untuk anak bisa di lingkungan sekitar kita.
Dalam hal ini peranan orangtua dalam mengajarkan anaknya pengetahuan dasar sangat penting, seperti angka, macam-macam bentuk, macam-macam warna, dan hal dasar lainnya.
Ini menjadi dasar atau pengantar anak untuk memasuki sekolah. Sering kita jumpai dalam dunia pembelajaran, seorang guru mengajarkan suatu ilmu pengetahuan dengan konsep yang monoton. Sehingga, anak akan cepat bosan.
Ketika di rumah, anak coba diajak belajar tentang cara menghitung jumlah mainan kita satu persatu lalu memasukannya dalam keranjang. Hal ini bisa dilakukan setiap ada waktu senggang atau setelah anaknya selesai bermain.
Anak bisa belajar dalam keadaan yang tidak tertekan terlebih lagi dalam keadaan yang senang. Jika anak belajar saat keadaan hatinya sedang bahagia dan tidak tertekan ilmu yang disampaikan akan terserap dengan mudah ke dalam otaknya.
Baca juga: 4 Manfaat Orangtua Dampingi Anak Belajar, Yakni...
Konsep belajar yang menyenangkan sangat penting untuk menunjang pemahaman anak. Hal ini bisa diterapkan melalui permainan, bernyanyi, kegiatan luar ruangan, dan lain-lain.
Untuk penguatan konsep dasar ini sangat penting agar anak dapat mengerti bagaimana cara menjumlahkan, mengurangi, mengali, dan membagi.
Sebab, kadang-kadang guru hanya menyampaikan konsep dasarnya saja. Ketika pembelajaran mungkin saja anak dapat menjawab soal yang diberikan. Tetapi saat anak pulang atau melanjutkan aktifitasnya mereka akan lupa materi yang sudah diajarkan di sekolah.
Atau ada juga yang sejak awal pembelajaran anak itu kurang memahami konsep tersebut. Hal ini yang menjadikan anak akan menarik kesimpulan bahwa apa yang mereka pelajari adalah sesuatu yang sulit.