Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/03/2020, 11:13 WIB
|


KOMPAS.com - Selama beberapa bulan ini, kasus infeksi virus corona menjadi sorotan dunia. Bahkan tercatat hingga kini sudah ada kasus kematian sebanyak 3.000 lebih di dunia. Namun, untuk pasien yang sembuh mencapai 40.000 lebih.

Hal ini menunjukkan bahwa COVID-19 atau virus corona bisa disembuhkan. Sehingga harapannya, masyarakat tidak perlu panik menghadapi situasi tersebut.

Melansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru (Internis Pulmonologist) Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Sumardi, Sp.PD,KP., FINASIM., mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Meski begitu, dr Sumardi mengajak agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Hal ini cukup efektif dilakukan pada masing-masing individu.

Baca juga: Terkait Virus Corona, UGM Tangguhkan Kegiatan Berskala Internasional

"Virus corona ini bisa menyerang siapa saja dan segala usia. Tetapi risikonya lebih besar pada orang dengan daya tahan tubuh lemah," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (24/1).

Lebih jauh, dr Sumardi menjelaskan, virus corona dapat menimbulkan efek serius pada orang dengan penyakit kornis, misalnya:

  • jantung
  • diabetes
  • liver
  • kanker dan lainnya.

Sebab, kelompok tersebut mempunyai imunitas rendah dan rentan terkena serangan virus. Jika orang dengan imun rendah diserang virus, maka dapat mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bawah. Bahkan yang lebih serius menyebabkan kematian.

Gejala virus corona

Adapun virus corona yang menginfeksi pada manusia umumnya memunculkan gejala, seperti:

  • flu
  • batuk
  • demam
  • sakit kepala
  • gangguan pernapasan

Hanya saja, pada orang dengan daya tahan tubuh kuat, gejala ini biasanya akan hilang atau sembuh dalam waktu tidak lama.

"Gejalanya sama persis seperti orang flu, sehingga membuat bingung. Namun, saat di hari kedua masih demam dan tiba-tiba sesak nafas harus segera dibawa ke rumah sakit, apalagi yang habis pulang dari negara-negara yang terjangkir virus corona karena ada risiko terinfeksi," katanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+