Belajar dari Langkah Taiwan Redam Kegalauan Masalah Covid-19

Kompas.com - 04/03/2020, 17:52 WIB
Perhimpunan Pelajar Indonesia,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Oleh: Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha

KOMPAS.com - Sejak penghujung tahun 2019 hingga awal 2020 dunia telah dihebohkan dengan kehadiran varian makhluk jenis baru bernama Covid-19.

Makhluk kecil yang serupa dengan pendahulunya, para penyebab wabah MERS dan SARS, di beberapa tahun ke belakang ini berhasil menggoyahkan dunia kesehatan hingga ekonomi.

Banyak negara telah dibuat panik dan geger akibat kehadirannya. Termasuk di negeri setengah tirai bambu, Taiwan.

Hingga awal Maret 2020 Taiwan telah mengumumkan bahwa lebih dari 40 orang warganya positif terjangkit Covid-19, atau sekitar 0.00018 persen dari seluruh total populasinya.

Cukup kecil bukan? Akan tetapi, Taiwan Centers for Disease Control (Taiwan CDC) gencar melakukan berbagai macam kampanye dan upaya-upaya pencegahan penyebaran serta edukasi sederhana, terkait apa saja yang bisa dilakukan masyarakat, secara masif dan kreatif.

Dari mulai poster-poster berwarna-warni dengan model kartun jenis "chibi", pun juga menggunakan simbolisasi kelucuan hewan anjing sebagai bahan kampanye kesehatan.

Selain aksi-aksi yang dilakukan oleh otoritas tertinggi Kementerian Kesehatan Taiwan, trigger dalam melakukan tindakan nyata untuk mengatasi sekaligus meredam fenomena-fenomena yang timbul di masyarakat akibat merebaknya Covid-19 juga dilakukan oleh berbagai pihak.

Kira-kira apa saja ya? Yuk kita telusuri!

1. Meningkatkan produksi masker dan penunjang kesehatan

Dilansir dari beberapa media arus utama di Taiwan, seperti Radio Taiwan International, TaiwanNews, dan Focus Taiwan, dimulai awal Maret 2020 ini, pihak perusahaan penyedia alat-alat kesehatan (alkes) yang digawangi Taiwan Machine Tool & Accessory Builders' Association (TMBA) yang terdiri atas lebih dari 30 perusahaan permesinan, yang dikoordinasi langsung oleh Taiwan Industrial Technology Research Institute (ITRI), akan meningkatkan produksi masker untuk keperluan dalam negeri hingga sepuluh juta lembar per hari.

Hal ini sebagai upaya pemenuhan program pemerintah Taiwan sebelumnya yang mencoba meredam kepanikan akan kelangkaan masker di masyarakat, dengan cara pembatasan pembelian masker berdasarkan nomor kependudukan ganjil-genal yang dibagi per harinya.

Dengan proporsi masing-masing orang hanya diperbolehkan membeli masker maksimal 3 helai per pekan. Selain itu Deputy Director dari CDC, Jen-Hsiang Chuang dalam sebuah wawancara juga menyatakan bahwa per 17 Februari hingga 17 Maret 2020 produksi per pekan dari alkohol mencapai angka 442.742 botol untuk alkohol medis, 83.127 botol untuk alkohol aplikasi umum, dan 208.327 botol untuk alkohol disinfektan.

2. Penggunaan IT mendeteksi ketersediaan masker regional

Beberapa pegiat teknologi di Taiwan tak ingin ketinggalan untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan oleh Covid-19 ini.

Terbukti melalui keahlian yang dimiliki, mereka membuat sebuah solusi berbasis web yang mendukung pemerintah Taiwan dalam mengedukasi masyarakat.

Melalui laman web berbahasa mandarin tradisional https://mask.polstargps.com/ yang dikelola Polstar Technologies, Inc., masyarakat dapat memantau ketersediaan masker di sekitar tempat tinggalnya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau