Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah di Italia, Dosen Unair Berbagi Cerita Soal Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 13:08 WIB
Albertus Adit

Penulis


KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk virus corona atau Covid-19 yang mulai melanda Indonesia, ternyata ada negara yang punya kasus lebih besar karena virus corona, yakni Italia.

Bahkan Italia menjadi negara tertinggi kedua setelah China dengan jumlah kasus lebih dari 15.000 kasus. Kematian akibat Covid-19 juga cukup tinggi yakni mencapai 1.000 orang lebih.

Kini, negara Italia sudah memberlakukan kebijakan lockdown nasional. Karena kebijakan itu, segala bentuk kegiatan yang menghimpun banyak orang ditiadakan sementara.

Tak terkecuali kegiatan belajar mengajar atau perkuliahan di Italia. Kini, perkuliahan dilaksanakan secara daring, karena terkait Italia virus corona.

Baca juga: Cerita Dosen Unair di Italia, Negara Ke-2 Terbanyak Kasus Corona

Cerita dosen Unair dari Italia

Merangkum laman resmi Universitas Airlangga (Unair), ada seorang dosen Fakultas Hukum Unair yang saat ini menempuh studi lanjut di Faculty of Law, University of Pisa di Italia.

Namanya, Joeni Arianto Kurniawan. Sejak 2017, dia dan keluarganya tinggal di Italia. Namun karena virus corona dan Italia mengeluarkan kebijakan lockdown sejak 10 Maret 2020, dia harus menjalani kesehariannya di rumah.

Dia menceritakan bahwa di Italia semua sekolah dan kampus diliburkan, termasuk kegiatan kagamaan.

Bahkan sempat beberapa hari dia dan keluarganya tidak memiliki masker karena memang masker sudah sulit ditemui di pasaran.

Tak terkecuali hand sanitizer. Untungnya, dia masih memiliki persediaan hand sanitizer sebelum terjadi wabah virus corona di Italia.

"Sebagai cadangan, kami terpaksa meracik hand sanitizer sendiri, sembari menunggu suplai masker dan hand sanitizer yang dijanjikan akan didatangkan dari Indonesia via KBRI di Roma," ujarnya seperti dikutip dari laman Unair.

Jalanan Italia sepi

Melalui blog pribadinya, Joeni juga membagikan cerita bahwa masyarakat Italia tidak mempedulikan adanya virus corona.

Maka tak heran jika kejadian Covid-19 semakin hari semakin bertambah. Apalagi, di Italia, masyarakat memiliki karakter senang bersosialisasi.

Menurutnya, habit seperti ini untuk sementara perlu diredam mengingat angka kemunculan Covid-19 yang terus bertambah.

Karenanya, tak salah jika pemerintah Italia menetapkan seluruh wilayah sebagai zona merah. Penerbangan dari dan ke Italia ditutup sementara. Ini untuk meminimalisir masyarakat tidak berinteraksi dengan orang-orang baru.

"Karena semua orang didorong untuk tinggal di rumah masing-masing, maka semua kota di Italia bagaikan kota mati. Jalanan di mana-mana menjadi sepi," tuturnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau