"Yang penting relevan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai," kata Ninik lagi.
Di SMPN 2 Kendal, kegiatan belajar di rumah langsung dipandu oleh guru mata pelajaran sesuai jadwal pembelajarannya. Artinya mereka tidak mengubah jadwal pelajaran, hanya cara belajarnya yang berbeda.
Setiap jam mata pelajaran akan berlangsung, guru akan mengirimkan materi dan lembar kerja (LK) melalui WA orangtua siswa. LK yang diberikan siswa memuat pertanyaan produktif, terbuka, atau imajinatif, seperti yang dilatihkan Program Pintar Tanoto Foundation.
"Tujuannya agar siswa tetap aktif, kreatif, dan produktif dalam belajar di rumah," kata Irina Kurniati Lubis guru IPA SMPN 2 Kendal.
Para guru mapel akan memantau diskusi di group WA kelas, terutama bila ada pertanyaan dari siswa atau orangtua.
Tugas yang sudah dikerjakan siswa, difoto dan dikirimkan kembali melalui WA group orangtua sehingga hasilnya bisa diketahui bersama. Cara ini membuat ada komunikasi antara anak, orangtua, dan guru dalam belajar di rumah.
Hasil tugas tertulis juga wajib dikumpulkan siswa menjadi portofolio. Siswa menyimpan hasil karya dari tugas yang dikerjakan dalam file holder portofolio.
Setiap hasil karya diberi identitas lengkap mulai dari hari, tanggal, mata pelajaran, jam pelaksanaannya.
Sekolah juga membuka call center atau pusat layanan bila orangtua dan siswa menemukan kendala selama proses pembelajaran di rumah. Dengan adanya himbauan belajar di rumah selama 14 hari semua siswa tetap bisa beraktivitas belajar dan berkreasi dari rumah.
Baca juga: Belajar di Rumah, 2.500 EBook hingga 1.000 Video Belajar Digratiskan
"Saat siswa masuk pada 30 Maret 2020, semua harus membawa tugas portofolio tersebut dan disampaikan pada guru mata pelajaran masing-masing," kata Irina lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.