Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Impian Membangun Sisi Humanis dalam E-Learning di Tengah Wabah Corona

Kompas.com - 22/03/2020, 17:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam kondisi normal, mungkin relasi personal ini untuk sebagian orang menjadi barang langka atau mewah sehingga tidak mudah diperoleh.

Mudah-mudahan pengamatan ini benar, bahwa telah menghasilkan relasi erat antara guru dan murid. Demikian juga keterlibatan orangtua memantau putera dan puterinya dalam belajar secara online, ternyata juga makin erat.

Baca juga: Belajar di Rumah, Ombudsman Ingatkan Sekolah Jangan Sekadar Beri PR

 

Sebagian orangtua yang melaksanakan pekerjaan dari rumah telah bergabung dengan anak-anak mereka terutama yang masih sekolah di pendidikan dasar. Orangtua telah ambil bagian menjadi perantara guru dan murid untuk belajar.

Tugas-tugas dari guru diberikan melalui group orangtua yang kemudian menyampaikan kepada putera dan puteri mereka. Orangtua membantu dan memantau anak-anak belajar di rumah, kemudian membantu menyampaikan tugas yang telah dikerjakan kepada guru.

Relasi yang sangat dekat dan saling memberikan perhatian ini sangat penting bagi perkembangan anak-anak mereka. Bahkan ada sebagian orangtua yang lebih giat belajar dan mengerjakan tugas sekolah daripada anaknya sendiri.

Hal ini sangat manusiawi karena orangtua tidak ingin anaknya mendapat nilai kurang baik.

Guru dan dosen mencoba mengubah materi pembelajaran menjadi berbagai bentuk tampilan. Tentu saja yang paling umum adalah memberikan hand out atau diktat atau modul pembelajaran kepada murid.

Namun tidak sedikit mengubah menjadi berbagai bentuk lebih menarik dan menyenangkan bagi murid, misalnya dalam bentuk video tutorial yang dikirimkan kepada murid melalui berbagai media komunikasi seperti WA Group, Line Group, email, Youtube dan lainnya.

Sisi humanis

Yang paling menarik ketika guru atau dosen memberikan kuliah tatap muka dengan menggunakan media teleconference.

Kekacauan dan kelucuan terjadi karena baik guru/dosen dan mahasiswa dapat tampil apa adanya di tempat masing-masing.

Komunikasi sering memperoleh gangguan karena sinyal atau malah paket data internet yang tiba-tiba habis. Sebagian mahasiswa tidak ingin tampil dalam video sehingga menonaktifkan videonya.

Pengalaman di lapangan setelah meminta mahasiswa tersebut menampilkan dirinya dalam video, ternyata ada mahasiswa sedang tiduran, sedang di taman, sedang bermain dengan binatang kesayangan atau bahkan belum mandi dan terlihat apa adanya.

Baca juga: 4 Ide Keren Belajar di Rumah bersama Guru dan Orangtua agar Siswa Tidak Stres

Di sini tampil sosok-sosok yang humanis, apa adanya tidak dibuat-buat, tetapi tetap ingin belajar bersama dalam teleconference.

Bahkan mungkin akan terdengar suara bintang peliharaan, anak kecil sedang menangis atau panggilan orang tua untuk mengajak makan kepada anaknya.

Situasinya menjadi luar biasa karena memang belajar dalam situasi tidak biasa. Sisi humanis lainnya adalah kepedulian guru/dosen dengan menyapa satu satu setiap murid yang tampil dalam teleconference, menanyakan kabar dan apakah dapat memahami pelajaran dengan baik.

Pada situasi normal belajar di kelas tata muka, mungkin sebagian guru/dosen jarang memberikan sapaan secara personal karena asik dengan pembelajaran bahan ajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com