Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Jamur? Ini Materi bagi Siswa Kelas X SMA

Kompas.com - 07/04/2020, 16:25 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat jamur? Tentu saja pernah, karena jamur biasa hidup di tempat-tempat yang basah, lembap, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain.

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, banyak jenis jamur yang sudah dapat dibudidayakan, seperti jamur merang, jamur kuping, dan jamur tiram.

Bagi siswa kelas X SMA yang saat ini masih mengikuti pembelajaran jarak jauh, berikut ini salah satu materi Biologi mengenai jamur (fungi) dari Sumber Belajar Rumah Belajar Kemendikbud.

Baca juga: Yuk Mengenal Sistem Peredaran Darah Manusia, bagi Siswa Kelas X

Pendahuluan

Reproduksi jamur umumnya terjadi dalam dua cara, yaitu secara aseksual (perkembangbiakan vegetatif) dan secara seksual (perkembangbiakan generatif).

Begitu banyak aspek kehidupan yang berhubungan dengan jamur, misalnya dijadikan bahan makanan untuk dikonsumsi.

Kecap merupakan salah satu contoh hasil kerja jamur. Demikian pula dengan tempe yang terhidang di meja makan merupakan hasil bioteknologi konvensional dengan bantuan jamur.

Bahkan, jamur yang ada di sekeliling kita banyak terdapat jamur baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

1. Ciri-ciri jamur

Jamur mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak memiliki klorofil sehingga untuk mendapatkan makanannya dengan cara menyerap senyawa-senyawa organik sederhana dari lingkungan di sekitarnya (heterotrof).

Sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), contohnya jamur kuping (Auricularia polytricha) dan jamur merang (Volvariella volvaceae).

Tetapi, ada juga yang merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi (Saccharomyces). Jamur multiseluler ada yang berukuran makroskopis dan mikroskopis, sedangkan jamur uniseluler berukuran mikroskopis.

2. Struktur tubuh jamur

Tubuh jamur multiseluler tersusun atas sel-sel yang memanjang berupa benang yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil yang berisi sitoplasma dan nukleus.

Ada dua macam hifa, yaitu hifa yang bersekat (bersepta) dan yang tidak bersekat (asepta). Pada hifa bersekat di tiap sekatnya terdapat inti sel, sedangkan yang tidak bersekat, inti sel tersebar di dalam sitoplasma (senositik).

Kalau kita amati dengan jelas bahwa jamur tersusun atas benang-benang yang membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang disebut miselium.

3. Cara hidup jamur

Jamur menyerap zat organik dari lingkungannya atau bersifat heterotrof, penguraian zat organik dilakukan diluar tubuh jamur.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, saprofit atau simbiosis mutualisme dengan organisme lain.

4. Habitat jamur

Habitat hidup jamur bermacam-macam, antara lain ada jamur yang hidup di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain.

Jamur parasit dapat ditemukan pada berbagai hewan, tumbuhan dan manusia, misalnya Epidermophyton (penyebab penyakit kulit pada hewan), Fusarium (penyakit pada tanaman kentang), dan Candida albicans (jamur panu) pada manusia.

Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.

Bahkan, jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk lumut kerak (Liken), dapat hidup di habitat ekstrim dimana organisme lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di kutub.

5. Reproduksi jamur

Apa yang kamu ketahui tentang reproduksi jamur? Reproduksi jamur umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara aseksual (perkembangbiakan vegetatif) dan secara seksual (perkembangbiakan generatif).

Baca juga: Siswa Kelas V SD, Ayo Belajar Daur Air

Reproduksi vegetatif untuk jamur bersel satu dengan pembentukan tunas, sedang untuk jamur multiseluler dapat dengan pembentukan spora aseksual atau dengan fragmentasi hifa.

Pembentukan spora aseksual berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar, misalnya zoospora, endospora, dan konidia. Reproduksi generatif dilakukan dengan spora seksual (misalnya zigospora, askospora, basidiospora, dan oospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com