Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin Depan, Program Belajar PAUD hingga SMA di TVRI Mulai Jam 8 Pagi

Kompas.com - 10/04/2020, 16:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Mahalnya kuota internet dan keterbatasan kesediaan jaringan di sejumlah wilayah diharapkan tak lagi menjadi kendala siswa untuk tetap bisa belajar dari rumah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan 720 episode untuk penayangan program Belajar dari Rumah selama 90 hari di TVRI.

Saat ini, Kemendikbud sudah menyiapkan tayangan untuk dua minggu pertama dan terus memproduksi untuk tayangan di minggu-minggu berikutnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, meskipun Kemendikbud sudah menjalin kerja sama dengan platform teknologi milik swasta untuk memfasilitasi siswa belajar di rumah, namun masih banyak sekolah di daerah yang tidak memiliki akses internet hingga keterbatasan dana untuk kuota internet atau pulsa.

Baca juga: Kemendikbud Sajikan TV Edukasi untuk PAUD hingga SMA, Ini Jadwalnya

"Kemendikbud ingin memastikan bahwa dalam masa yang sangat sulit ini ada berbagai macam cara untuk mendapatkan pembelajaran dari rumah, salah satunya melalui media televisi. Karena itu kami meluncurkan program Belajar dari Rumah," ujar Nadiem dalam konferensi video pada Kamis (9/4/2020).

Program belajar tayang setiap hari

Program Belajar dari Rumah mulai tayang di TVRI pada Senin tanggal 13 April 2020 dimulai pada pukul 08.00 pagi. 

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menjelaskan lebih detail mengenai program Belajar dari Rumah di TVRI.

Ia mengatakan, jadwal di hari Senin hingga Jumat digunakan untuk pembelajaran dengan total durasi tiga jam per hari untuk semua tayangan.

Adapun konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik.

"Jadi masing-masing ada setengah jam. Setengah jam untuk PAUD, setengah jam untuk kelas 1 sampai kelas 3 SD, setengah jam untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD, dan setengah jam masing-masing untuk SMP, SMA, dan parenting," tutur Hilmar melansir laman Kemendikbud, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: Anak Stres Belajar di Rumah? Ini Tips dari Sekolah Lawan Corona

Ia menjelaskan, materi program diambil dari berbagai sumber. Sebagian besar sudah diproduksi Kemendikbud sebelumnya, seperti dari TV Edukasi atau produksi konten unit kerja lain. Ada juga sumber materi dari luar Kemendikbud, yakni Jalan Sesama untuk jenjang PAUD.

Hilmar menuturkan, pada akhir pekan, yakni pada Sabtu dan Minggu, ada durasi tiga jam khusus untuk program kebudayaan, antara lain gelar wicara (talkshow), podcast, kesenian, dan magazine tentang perkembangan budaya dari seluruh Indonesia.

Kemudian di malam hari akan ada pemutaran film Indonesia dengan pilihan berbagai genre, seperti film anak, drama, dan dokumenter.

Diharapkan, program Belajar dari Rumah ini dapat memperluas akses layanan pendidikan bagi masyarakat di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang memiliki keterbatasan akses internet maupun keterbatasan ekonomi.

TVRI merupakan saluran gratis yang bisa dinikmati masyarakat di berbagai daerah, dan bisa dimanfaatkan oleh siswa, guru, dan orang tua untuk membantu pembelajaran dari rumah selama pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

3 PTN Baru Buka Prodi Kedokteran di SNBP-SNBT 2025, Cek Biaya Kuliahnya

3 PTN Baru Buka Prodi Kedokteran di SNBP-SNBT 2025, Cek Biaya Kuliahnya

Edu
Anak-Anak Lebih Sering Nyanyi Lagu Dewasa Dibanding Lagu Anak, Ini Harapan Mendikdasmen Mu’ti ke Guru dan Orangtua

Anak-Anak Lebih Sering Nyanyi Lagu Dewasa Dibanding Lagu Anak, Ini Harapan Mendikdasmen Mu’ti ke Guru dan Orangtua

Edu
Jumlah dan Popularitas Lagu Anak di Indonesia Menurun, Mendikdasmen: Banyak Anak Lebih Sering Nyanyi Lagu Orang Dewasa

Jumlah dan Popularitas Lagu Anak di Indonesia Menurun, Mendikdasmen: Banyak Anak Lebih Sering Nyanyi Lagu Orang Dewasa

Edu
30 PTN Luar Jawa Punya Prodi Kedokteran di SNBP 2025, Ini Daya Tampungnya

30 PTN Luar Jawa Punya Prodi Kedokteran di SNBP 2025, Ini Daya Tampungnya

Edu
SNPDB MAN IC 2025 Masih Dibuka Hingga 15 Februari, Ini Link Pendaftarannya

SNPDB MAN IC 2025 Masih Dibuka Hingga 15 Februari, Ini Link Pendaftarannya

Edu
Cek 10 PTKIN Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2025

Cek 10 PTKIN Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2025

Edu
Cara Registrasi Akun KIP Kuliah 2025, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Registrasi Akun KIP Kuliah 2025, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Edu
15 PTN Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2025, Acuan Daftar SNBP-SNBT

15 PTN Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2025, Acuan Daftar SNBP-SNBT

Edu
Apakah Tinggi Badan di Bawah 160 cm Bisa Daftar S1 Unhan 2025?

Apakah Tinggi Badan di Bawah 160 cm Bisa Daftar S1 Unhan 2025?

Edu
13 Tahap Memilih Prodi di SNBP 2025 yang Dibuka 4 Februari

13 Tahap Memilih Prodi di SNBP 2025 yang Dibuka 4 Februari

Edu
Lulusan Undip Ini Punya 7 Paten, Berhasil Kerja di Perusahaan Multinasional China Sebelum Wisuda

Lulusan Undip Ini Punya 7 Paten, Berhasil Kerja di Perusahaan Multinasional China Sebelum Wisuda

Edu
Daftar KIP Kuliah atau SNBP 2025 Dulu? Ini Informasinya

Daftar KIP Kuliah atau SNBP 2025 Dulu? Ini Informasinya

Edu
Anggaran Tukin Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk 1/3 Dosen ASN di Indonesia

Anggaran Tukin Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk 1/3 Dosen ASN di Indonesia

Edu
Beasiswa BIB 2025 Kemenag Buka 2 Bulan Lagi, Bisa Kuliah S2/S3 Gratis

Beasiswa BIB 2025 Kemenag Buka 2 Bulan Lagi, Bisa Kuliah S2/S3 Gratis

Edu
Dosen FK Unesa Sebut Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Rokok Biasa

Dosen FK Unesa Sebut Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Rokok Biasa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau