Cara yang dilakukan menekankan pada komunikasi persuasif.
“Kami telah diperlengkapi imbauan dan materi edukasi pencegahan Covid-19 berupa materi video, audio, dan narasi edukasi. Materi dilengkapi dengan beberapa versi dalam bahasa daerah,” jelas Danty.
Tantangan terbesar yang ia alami adalah ketika berhadapan dengan anggota keluarga yang masih skeptis dan meremehkan virus ini.
“Saya tidak ragu untuk terus mengulang informasi jika masih ada yang belum memahami. Edukasi dapat diulang berkali-kali sampai nilai-nilai kewaspadaan tertanam dengan baik," ujarnya.
Ia menyampaikan kemampuan komunikasi menjadi sangat penting supaya pesan edukasi dapat diterima dengan baik.
Baca juga: Deteksi Mandiri Corona, Akses Aplikasi Relawan Covid-19 Kemdikbud Ini
"Sebagai anak muda harus tetap santun dalam menghadapi orang dewasa yang terkadang masih skeptis dan meremehkan informasi yang diberikan. Aku yakin dengan konsistensi, pasti mereka akan paham dan mengikuti anjuran,” ungkap Danty.
Danty percaya, mengulang informasi yang sama serta memberi contoh yang baik akan membuat lingkungan kita ikut berubah dan semakin banyak yang teredukasi maka semakin banyak pula yang akan waspada sehingga penyebaran virus dapat terhambat.
“Saya yakin kita semua pasti ingin membantu apapun yang bisa kita lakukan sesuai kapasitas kita masing-masing. Dengan terlibat sebagai relawan, saya menyakini bahwa saya telah mengambil bagian membantu pemerintah dan tenaga medis melawan Covid-19," tutup Danty.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan