Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Bisa Jadi Momentum Tingkatkan Kemampuan Pembelajaran Daring

Kompas.com - 13/05/2020, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com -  Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemendikbud), Nizam mengatakan pandemi COVID-19 secara tidak langsung telah membuat banyak perguruan tinggi yang mengaplikasikan pembelajaran daring.

Bahkan momentum pandemi COVID-19 ini memaksa banyak pihak untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring dalam waktu yang sangat cepat.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber pada seminar daring yang digelar oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Provider Indonesia (Kopertip) yang mengusung tema "Dampak COVID-19 pada Pendidikan Nasional", Selasa (12/5).

“Saat ini perguruan tinggi maupun swasta di Indonesia telah melakukan pembelajaran daring dengan baik. Meskipun ada keluhan kendala pada koneksi, namun semua berjalan baik," ungkap Nizam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Berkaca dari pembelajaran daring yang ada di negara lain, saat ini pembelajaran daring di Indonesia memang belum 100 persen dikatakan sempurna.

Nizam mengungkapkan, pembelajaran daring di Indonesia perlu memliki resources yang banyak, misalnya perguruan tinggi harus menyiapkan back up bagi mahasiswa dan mentor/tutor harus siap menjawab semua pertanyaan dari mahasiswanya.

"Pembelajaran jarak jauh tidak cukup hanya melalui kuliah daring dan unggah materi perkuliahan, namun asesmen juga perlu dilakukan secara daring," tuturnya.

Baca juga: Covid-19, Penyesuaian Uang Kuliah Mahasiswa Kampus Negeri Diserahkan ke Rektor

Melalui momentum pandemi Covid-19 ini, Nizam berharap semua orang dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran daring yang seutuhnya. Nantinya setelah pandemi ini berakhir, pembelajaran daring akan tetap menjadi pengayaan.

Menurutnya, pendidikan tetap memerlukan proses tatap muka karena tidak hanya melakukan transfer ilmu, tetapi tetap membutuhkan interaksi di dalamnya.

COVID-19 menyebar di Indonesia sejak Maret 2020. Meskipun membatasi ruang gerak manusia, tetapi Nizam tetap memandang sisi positifnya.

Ia mengatakan bahwa adanya pandemi ini justru juga mempercepat penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.

Contohnya saja pembuatan alat ventilator yang biasanya membutuhkan waktu 1-2 tahun, kini dalam waktu singkat dapat diselesaikan.

"Ini menjadi contoh positif yang juga memanfaatkan pembelajaran jarak jauh," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau