Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Google Clasroom di Masa PSBB dan "New Normal" di Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 16/05/2020, 17:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

"Di akhir semester guru dapat mengunduh nilai siswa dari masing-masing siswa dalam bentuk Google Sheet untuk disalin ke dalam rapor berdasarkan urutan jelas, baik berdasarkan penugasan atau berdasarkan tiap siswa," ujarnya.

Kiki menyampaikan jika sudah terintegrasi dengam Google Suite, orangtua dapat dilibatkan untuk mengetahui tugas yang belum dan sudah dikerjakan siswa serta aktifitas yang sudah diberikan dalam minggu itu.

"New normal" pembelajaran siwa

"Jadi GC ini bukan hanya untuk pembelajaran jarak jauh, tapi untuk pembelajaran normal pun sangat membantu. Siswa bisa mengetahui dengan gampang tugas-tugas mana saja yang harus dikumpulkan dan kapan deadline nya," lanjut Kiki.

Ia menambahkan dengan GC proses pembelajaran terpusat di satu tempat, meskipun banyak penjelasan yang dilakukan di kelas sungguhan. "Jadi saya menyarankan google classroom ini dipakai di pembelajaran sehari-hari meskipun pandemi ini sudah berakhir," ujarnya.

"Di masa sekarang, guru betul-betul terbantu dengan mulai banyak aplikasi-aplikasi, website pendidikan yang memudahkan pekerjaan guru. Saya berharap guru-guru tidak menganggap bahwa mempelajari hal baru tentang teknologi itu sebagai sebuah beban kerja tambahan untuk guru," kata Kiki.

Justru sebaliknya, lanjutnya, dengan menguasai dan memahami masing-masing fungsi, itu akan sangat memudahkan pekerjaan guru.

"Membuat pekerjaan menjadi lebih sistematis, memudahkan proses penilaian, dan memudahkan proses komunikasi dengan siswa," tegasnya.

Menurutnya, menggunakan teknologi dalam pendidikan bukanlah tujuan akhir guru. Tujuan akhir guru adalah bagaimana memfasilitasi siswa-siswa kita agar mereka semakin mampu menjadi pembelajar yang lebih baik.

"Tujuan akhir kita adalah tercapainya indikator profil pelajar Indonesia pancasila yang dicanangkan Menteri Pendidikan; siswa bernalar kritis, mandiri, kreatif, berkebhinekaan tunggal, dan berakhlak mulia," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com