KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan PCR Diagnostic Test Kit berdasarkan gen origin orang Indonesia akan diproduksi hingga 50.000 unit mulai awal bulan Juni.
Hal itu disampaikan Bambang saat menyampaikan jumpa pers dalam pembukaan Peluncuran Produk Riset, Teknologi, dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Covid-19 melalui video conference, Rabu (20/5/2020).
"Untuk PCR sudah dapat izin edar. Saat ini sudah diproduksi 10.000 unit. Awal bulan depan akan diproduksi 40.000-50.000 unit," kata Bambang.
Ia menambahkan, PCR Diagnostic Test Kit buatan anak bangsa ini bisa didapatkan melalui skema pengadaan bulan depan. Bambang memastikan, PCR Diagnostic Test Kit tersebut bisa didapatkan dalam jumlah massal bulan depan.
"Pada intinya yang diluncurkan hari ini memang inovasi tapi sebenarnya adalah inovasi sudah dalam tahap produksi," ujar Bambang.
Sementara, untuk alat rapid test buatan anak bangsa juga telah diproduksi sebanyak 10.000 unit. Bambang menyebutkan saat ini alat rapid test tersebut sedang dipakai uji validasi di berbagai RS di Jawa Tengah.
"Rencananya di awal bulan depan akan diproduksi dalam jumlah 40.000-50.000 unit rapid tes sehingga bisa dipakai untuk tes cepat di berbagai daerah," tambah Bambang.
Adapun, inovasi rapid test dan PCR ini wajib mengikuti uji validasi berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Bambang menyebutkan, alat rapid tes dan PCR karya anak bangsa ini adalah pengembangannya selalu menggunakan virus Covid-19 yang beredar di Indonesia (local transmision).
"Kita harapkan akurasinya semakin baik meskipun yang kita tahu tes PCR lebih akurat dibandingkan rapid test kit," tambah Bambang.
Adapun inovasi tersebut dikembangkan oleh Konsorsium COVID19 yang terdiri dari Kementerian, Lembaga Pemerintah Non kementerian, Perguruan Tinggi, industri ( BUMN dan swasta), asosiasi profesi terkait kesehatan, dan rumah sakit.
Selain kedua inovasi rapid tes kit dan PCR, dikembangkan ventilator, produk immuno modulator, Convalescence Serum, Mobile Laboratory standard BSL2, sistem Artificial Intelligence deteksi COVID10 dari pencitraan X-Ray , Autonomous UVC Mobile Robot, Powered Air Purifying Respirator, dan berbagai produk yang lainnya.
Peluncuran produk riset dan inovasi Konsorsium COVID10 yang bertepatan pada Hari Kebangkitan Nasional ini dapat kita maknai sebagai “Kebangkitan Inovasi Indonesia”.
Bambang mengatakan ingin menyoroti mereka yang turut berjuang dalam menangani pandemi yakni para peneliti dan inovator.
"Mereka tidak sendiri. Bersama dengan kementerian, lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, dan berbagai pihak lain yang tergabung dalam Konsorsium COVID19, kita semua bahu membahu mendorong percepatan penanganan pandemi lewat inovasi," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.