Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/05/2020, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan PCR Diagnostic Test Kit berdasarkan gen origin orang Indonesia akan diproduksi hingga 50.000 unit mulai awal bulan Juni.

Hal itu disampaikan Bambang saat menyampaikan jumpa pers dalam pembukaan Peluncuran Produk Riset, Teknologi, dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Covid-19 melalui video conference, Rabu (20/5/2020).

"Untuk PCR sudah dapat izin edar. Saat ini sudah diproduksi 10.000 unit. Awal bulan depan akan diproduksi 40.000-50.000 unit," kata Bambang.

Ia menambahkan, PCR Diagnostic Test Kit buatan anak bangsa ini bisa didapatkan melalui skema pengadaan bulan depan. Bambang memastikan, PCR Diagnostic Test Kit tersebut bisa didapatkan dalam jumlah massal bulan depan.

"Pada intinya yang diluncurkan hari ini memang inovasi tapi sebenarnya adalah inovasi sudah dalam tahap produksi," ujar Bambang.

Sementara, untuk alat rapid test buatan anak bangsa juga telah diproduksi sebanyak 10.000 unit. Bambang menyebutkan saat ini alat rapid test tersebut sedang dipakai uji validasi di berbagai RS di Jawa Tengah.

"Rencananya di awal bulan depan akan diproduksi dalam jumlah 40.000-50.000 unit rapid tes sehingga bisa dipakai untuk tes cepat di berbagai daerah," tambah Bambang.

Adapun, inovasi rapid test dan PCR ini wajib mengikuti uji validasi berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Bambang menyebutkan, alat rapid tes dan PCR karya anak bangsa ini adalah pengembangannya selalu menggunakan virus Covid-19 yang beredar di Indonesia (local transmision).

"Kita harapkan akurasinya semakin baik meskipun yang kita tahu tes PCR lebih akurat dibandingkan rapid test kit," tambah Bambang.

Adapun inovasi tersebut dikembangkan oleh Konsorsium COVID19 yang terdiri dari Kementerian, Lembaga Pemerintah Non kementerian, Perguruan Tinggi, industri ( BUMN dan swasta), asosiasi profesi terkait kesehatan, dan rumah sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+