Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Cerita Sabtu Pagi Anak Seribu Pulau “Timor-timur”, di TVRI

Kompas.com - 23/05/2020, 19:02 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Cerita Sabtu Pagi Anak Seribu Pulau dengan Episode “Timor Timur” pada 23 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Baca juga: Rangkuman Cerita Indonesia Ramuan Kesehatan, Belajar dari TVRI 16 Mei 2020

Dalam tayangan tersebut di ceritakan berbagai macam kekayaan budaya yang dimiliki Timor-timur berikut rangkumannya:

Suku

Suku Belu, atau disebut juga Suku Tetun/Tetum, adalah salah penduduk asli Pulau Timor. Suku ini mendiami sebagian besar Kabupaten Belu.

Bahasa mereka disebut dengan Bahasa Tetun. Selain di Timor Barat, suku ini juga terdapat di Timor Leste.

Berdasarkan cerita adat, Suku Belu dipercayai sebelumnya berasal dari Malaka, kemudian berpindah ke beberapa tempat sebelum akhirnya tiba di Pulau Timor, yaitu di Belu selatan.

Tarian Tebe-tebe

Tari Tebe berasal dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tari Tebe merupakan tarian khas masyarakat Belu dan Kabupaten Malaka yang menggambarkan pergaulan akrab di antara warga.

Selain itu, Tari Tebe juga sebagai suatu luapan kegembiraan atas keberhasilan atau kemenangan.

Tari Tebe diperagakan para pria dan wanita bergandengan tangan sambil bernyanyi bersahut-sahutan melantunkan syair dan pantun berisi puji-pujian, kritikan atau permohonan, sambil menghentakan kaki sesuai irama lagunya.

Kain Tais

kain Tais adalah bentuk tenun tradisional dibuat oleh wanita Timor Timur. Sebuah bagian penting dari warisan budaya bangsa, tais tenunan digunakan untuk perhiasan seremonial, dekorasi rumah, dan pakaian pribadi.

Gereja Katolik Timor Timur juga telah mengadopsi penggunaan tais selama upacara keagamaan.

Tais telah digunakan di Timor Timur sebagai alat pertukaran untuk ternak atau barang berharga lain. Dalam penggunaan seremonial, tais biasa dipakai bersama dengan bulu, karang, emas dan / atau perak.

Tenun tais dilakukan sendiri oleh perempuan dengan teknik diwariskan dari generasi ke generasi dalam tradisi lisan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com