KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Film Edukasi “Jimpitan”, yang tayang pada pukul 09.00 - 09.30 WIB pada 27 Mei 2020.
Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.
Baca juga: Rangkuman Film Pendek “Umbul-umbul” Belajar dari TVRI 25 Mei 2020
Berikut adalah rangkuman Film Edukasi “Jimpitan”:
Poniman pagi itu sedang panen singkong, ia sedang kesulitan menarik singkong dari dalam tanah. Kemudian Pak RT datang menghampiri dan berkata kalau sulit ditarik berarti singkong itu besar.
Kemudian Pak RT mengajak Poniman sarapan bubur sambil mengingatkan kalau nanti malam jadwalnya adalah ronda.
Pak RT juga meminta jimpitan di setorkan kerumahnya jangan lebih dari jam 8 malam karena besok paginya akan dipakai untuk konsumsi gotong-royong.
Poniman mengiyakan perkataan Pak RT sambil meneruskan mencabut singkong yang ternyata ukurannya kecil.
Di rumah anak Poniman disediakan sarapan singkong rebus oleh Ibunya. Septum mengeluh dengan menu sarapan yang ada, kata Septum "sekali-kali bubur ayam mba Sri loh", keluh sang Anak.
Poniman menjelaskan, mba Sri tidak bisa memasak bubur, bubur ayamnya itu banyak mecin jadi tidak baik untuk anak sekolah dan bisa bikin bodoh.
Juminten datang dan mengatakan bikin bubur itu gampang kok tapi kalau ada berasnya, sambil menyuruh sang anak untuk berangkat ke sekolah.
Pada malam hari Poniman pergi untuk ronda, sampai di sana ia melihat temannya sedang memasang poster demo masak dan mengatakan agar istri Poniman mengikuti acara tersebut.
Temannya lalu pergi karena diminta Pak Lurah menyebarkan poster yang acaranya diadakan besok sore. Poniman melanjutkan ronda dan mengambil jimpitan kerumah-rumah warga seorang diri.
Keesokan harinya ketika bangun Poniman melihat sang anak sedang sarapan bubur ayam. Istrinya juga membawakan bubur untuk Poniman.
Sambil menikmati sarapan itu Poniman mengatakan kalau nanti sore akan diadakan demo masak di Kelurahan dan meminta sang istri diminta untuk ikut.
Kemudian Juminten menanyakan hasil penjualan singkong, Poniman mengatakan belum dijual dan masih di belakang.