Rektor UT, Prof. Ojat Darojat memaparkan UT turut serta membantu penyelenggaraan interaksi akademik melalui pembelajaran dalam jaringan (daring).
Prof, Ojat menggambarkan memasuki era "new normal" pendidikan tinggi akan ditandai dengan tranformasi pembelajaran tatap muka di ruang kelas menjadi pembelajaran berbasis daring, mulai yang bersifat campuran (daring dan luring) maupun sepenuhnya online.
"(Dalam new normal nanti akan ditandai dengan) terjadinya pergeseran paradigma pembelajaran dari pola tatap muka menjadi blended learning maupun fully online," ungkap Prof. Ojat Darojat.
"Keberhasilan dalam pembuatan bahan ajar digital," lanjut Prof. Ojat, "dijembatani oleh teknologi yang memadai, dukungan dari para ahli di bidang konten, media, IT, desain dan lain-lain."
“PJJ menjadi program strategis yang dibutuhkan semua perguruan tinggi, literasi edukasi dan internet bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan sama, Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengakui masih terdapat daerah belum mendapatkan akses internet (blind spot).
Baca juga: Nadiem Makarim: Kemendikbud akan Terus Dorong dan Dukung Inovasi Perguruan Tinggi
"Untuk mendukung akses internet bagi seluruh masyakat Indonesia, Kementerian Kominfo telah meluncurkan Palapa Ring dan memperluas jangkauan fiber optik," ujarnya.
Sementara itu, Maryono, Koordinator Presidium Himpuni menyampaikan saat ini Indonesia telah memasuki generasi kelima di mana model PJJ telah sampai pada e-learning dengan memanfaatkan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pihak IKA-UT juga menyampaikan, webinar nasional yang dimoderatori oleh Sri Sediyaningsih, Kepala Pusat Pengembangan Hubungan Internasional dan Kemitraan UT ini diikuti lebih dari 15 ribu peserta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.