Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita “Anak Seribu Pulau Episode: Lampung”, Belajar dari TVRI untuk SD

Kompas.com - 08/06/2020, 21:41 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Anak Seribu Pulau Episode: Lampung, untuk SD kelas 1-3 yang tayang pada pukul 08.30 – 09.00 WIB.

Belajar dari Rumah adalah program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Berikut adalah cerita Anak Seribu Pulau episode: Lampung pada 8 Juni 2020.

Diceritakan seorang anak bernama Irwan, 11 tahun, senang sekali sepak bola dan ingin menjadi Maradona.

Ayahnya adalah seorang pelatih bola. Pemain yang dilatihnya, bernama Kartijah dan anaknya bernama Adi. Ia ingin juga seperti ayahnya, bisa menjadi pelatih Kartijah.

Alam sekitar tempat tinggal Irwan di Lampung Tengah, di pulau Sumatera, di daerah Way Kanan dan Way Kambas. Ada banyak binatang liar di situ, dari badak, harimau hingga gajah liar.

Rumahnya di Way Jepara. Hari libur adalah hari yang paling bahagia baginya karena bisa ikut ayahnya ke sekolah gajah di Way Kambas. Ayahnya adalah seorang pelatih gajah.

Orang-orang sering menyebutnya pawang gajah. Di sini ada 140 ekor gajah. Setiap hari ayah menggembalakan gajahnya, demikian juga dengan pelatih lainnya.

Kata ayah, gajah bisa naik ke gunung yang tinggi ataupun ke lembah yang curam. Siang hari ayah mengatur makanan untuk Kartijah dan Adi.

Gajah suka makan daun, rumput bambu dan buah-buahan. Belalai gajah seperti tangan kita, bisa memotong, meraba hingga mencium.

Kulit gajah sangat perasa. Untuk mematikan serangga di sekitar kulitnya, gajah menyiramkan lumpur di sekitar tubuhnya dengan belalainya.

Saat menyenangkan lainnya adalah ketika Irwan mandi di sumur sehabis bermain sepak bola. Ia juga paling senang melihat gajah mandi.

Gajah juga sangat pandai berenang meskipun di air yang sangat dalam. Gajah akan menggembungkan badannya seperti balon sehingga terapung di air.

Belalainya seperti alat penyelam untuk bernafas sehingga gajah bisa berenang jarak jauh. Hari lain yang menyenangkan adalah hari libur banyak pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Way Kambas.

Para pelatih gajah akan menunjukkan kepandaian gajah-gajahnya. Demikian juga dengan ayah dan Kartijah. Selain itu Ayah akan mendapatkan banyak uang karena gajahnya akan dipotret bersama pengunjung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau