KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran mulai menerapkan program Kampus Merdeka pada semester ganjil 2020/2021.
Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi menjelaskan, 34 program studi terpilih untuk mengimplementasikan program Kampus Merdeka, kurikulumnya akan didesain sefleksibel mungkin.
Termasuk harus mampu mengadaptasi situasi normal baru di tengah pandemi Covid-19.
“Ini bertujuan memudahkan mahasiswa mendapatkan hak belajar 3 semester di luar prodi atau di luar Unpad sebagaimana yang ditetapkan dalam program Kampus Merdeka,” ujar Fahmi dalam acara daring Lokakarya Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka oleh prodi Ilmu Kelautan Unpad, Kamis (18/6/2020), seperti dilansir dari laman Unpad.
Baca juga: Mendikbud: Perguruan Tinggi di Semua Zona Dilarang Kuliah Tatap Muka
Akibat pandemi, lanjut Fahmi, ada beberapa aktivitas pembelajaran yang ada di konsep Kampus Merdeka, seperti kegiatan tatap muka dan kuliah lapangan, harus didesain ke arah virtual.
Dengan begitu, mahasiswa tetap memperoleh capaian pembelajaran meski tidak turun ke lapangan.
Kurikulum harus menjawab permasalahan bangsa
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Yudi Nurul Ihsan mengungkapkan, kurikulum Kampus Merdeka yang akan disusun juga harus sejalan dengan kebutuhan pemerintah, masyarakat, maupun industri.
Baca juga: Politeknik Siber dan Sandi Negara, Bebas Biaya Pendidikan dan Asrama
Kurikulum Kampus Merdeka dalam program studi ilmu Kelautan misalnya, riset dan pendidikan di kampus diharapkan akan menghasilkan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan pemangku kepentingan.
Sehingga mendukung terciptanya sektor perikanan dan kelautan yang jauh lebih baik.
“Idealnya, ketika kampus melakukan riset dan publikasi, publikasi ini dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah dan menjadi referensi bagi industri untuk menjalankan bisnisnya,” kata Yudi.
Ia mencontohkan, jika melihat dari data publikasi terkait perikanan dan kelautan di Indonesia, terjadi peningkatan selama 3 tahun terakhir.
Baca juga: Pendaftaran Politeknik Statistika STIS 2020, Bebas Biaya Kuliah dan Jadi Calon ASN
Diharapkan, publikasi riset ini tidak sebatas formalitas, tetapi benar-benar dibutuhkan oleh pemerintah maupun industri.
“Kampus akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan perikanan dan kelautan ke depannya,” pungkasnya.
Lokakarya Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini juga menghadirkan 8 pembicara, antara lain Luky Adrianto (Dekan FPIK IPB), Muh Aris Marfai (Dekan Fakultas Geografi UGM), Widodo S. Pranowo (Pusrikel KKP), Agus Trianto (Kaprodi Ilmu Kelautan Undip), Nico Prayogo (Robomarine), Linawati Hardjito (FPIK IPB), Imam Musthofa Z (WWF Indonesia), serta Ahmad Isa Ansyori (RARE).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.