Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Kuliah dan Bekerja di Jerman-Perancis dari Alumni ITS

Kompas.com - 18/06/2020, 12:59 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Bagi kamu calon mahasiswa atau mahasiswa yang berencana melanjutkan studi ke luar negeri dan mencoba meniti karier di Eropa, dua alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berbagi pengalaman berharga.

Irfan Fachrudin dan Rachmat Gunawan, merupakan dua alumni ITS yang telah menjajaki pendidikan maupun berkarier di Jerman dan Perancis.

Dalam sharing session yang dilaksanakan ITS secara daring pada Sabtu (13/6/2020) lalu, Irfan dan Rachmat menjelaskan mengenai sektor pendidikan dan sektor profesional di Jerman dan Perancis.

Baca juga: Mendikbud: Perguruan Tinggi di Semua Zona Dilarang Kuliah Tatap Muka

Jerman gratiskan biaya perkuliahan

Sebagai salah satu negara maju, Irfan menjelaskan, dalam hal pendidikan Jerman menduduki posisi kelima dalam segi Pengeluaran Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Expenditure) di Eropa.

Meski begitu, biaya perkuliahan di Jerman digratiskan. Namun, mahasiswa wajib membayar sebesar 150-400 Euro (sekitar Rp 2,3-6,4 juta) tiap semester untuk layanan transportasi publik dan biaya kontribusi lain.

Di samping murah, pendidikan Jerman juga berkualitas tinggi. Terbukti pada 2011 Jerman menjadi inisiator Revolusi Industri 4.0,” papar Irfan yang merupakan alumnus Rostock University Jerman.

Baca juga: Beasiswa D3 Angkasa Pura I, Kuliah Gratis dan Dapat Uang Saku

Menurut Irfan, cara mendaftar kuliah di Jerman cukup mudah. Calon mahasiswa bisa mencari informasi melalui laman masing-masing perguruan tinggi atau melihat daftar Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Indonesia (LPDP).

“Selanjutnya silakan dipenuhi dokumen yang disyaratkan dan tunggu dua sampai lima bulan untuk konfirmasi penerimaan,” papar Irfan seperti dikutip dari laman ITS, Selasa (16/6/2020).

Dari sisi karier, lanjut Irfan, Jerman merupakan negara yang tepat untuk dituju oleh para pelamar kerja.

Hingga 2020 ini, Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa sekaligus peringkat keempat dunia dengan GDP sebesar 3,84 triliun Dolar AS

Baca juga: 8 Perguruan Tinggi BUMN Tawarkan Beasiswa S1, Subsidi Biaya Kuliah

Software Market Jerman juga terbesar di Eropa dengan pendapatan sebesar 27.6 juta Euro pada 2020,” ucapnya.

Irfan berpendapat Jerman memiliki budaya kerja yang sangat baik, sebab masyarakat di sana produktif dan efisien, terencana dan berorientasi pada hasil, disiplin serta komunikasi yang langsung menuju inti.

“Makanya meskipun durasi kerja masyarakat Jerman rendah, tapi produktivitasnya peringkat ketiga di dunia,” pungkasnya.

Perancis, negara paling populer bagi mahasiswa internasional

Sementara itu, Rachmat yang meniti karier dan pendidikan di Perancis mengatakan, di luar negara berbahasa inggris, Perancis merupakan negara paling populer bagi mahasiswa internasional.

Baca juga: H-2 Penutupan Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2020, Ini Link dan Cara Daftar

Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) yang merupakan Lembaga Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, lanjut dia, adalah organisasi penelitian terbesar di Eropa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau