KOMPAS.com - Tukiyat (51) tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat mendapat telepon dari anak semata wayangnya, Sawitri. Sawitri bilang ia tak lama lagi akan pulang dari Jepang.
Sawitri pulang ke rumahnya di tengah Hutan Wanagama, Gunungkidul, Yogyakarta bukan perkara pandemi corona, tetapi karena pendidikan doktor yang ditempuhnya di Jepang selama tiga tahun ini telah rampung.
Tukiyat adalah penjaga hutan Wanagama yang dikelola oleh Universitas Gadjah Mada. Tukiyat bercerita ia sudah bekerja sebagai penjaga hutan Wanagama sejak tahun 1991.
Sebagai penjaga hutan, ia bersama istri dan anaknya tinggal di hutan Wanagama. Tak ada tetangga atau warga yang tinggal di sekitar rumah mereka.
Di sekitarnya hanya ada pepohonan dan semak belukar. Namun, kondisi tersebut tak jadi penghalang bagi Sawitri.
Baca juga: Cerita Sukses Andri Lolos SBMPTN UGM, Tanpa Predikat Juara Kelas
Dengan lingkungan hutan itu justru menjadi media pembelajaran bagi Sawitri untuk mengenal hutan lebih dekat.
“Paling main di sekitar hutan atau membaca buku di rumah,” kata Tukiyat seperti dikutip dari laman UGM.
Hidup di tengah hutan, Tukiyat sering meninggalkan Sawitri di rumah sendiri sejak kecil. Hal itu terpaksa dilakukan bila kebetulan ia ditugaskan menyemai benih di area hutan yang lokasinya agak jauh.
Sementara, istrinya bertugas menjadi koki saat ada tamu yang menginap di wisma Wanagama,
“Untung anaknya penurut, jadi kita nggak khawatir dia ke mana-mana,” kenangnya.