KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, seluruh siswa mengikuti pembelajaran daring di rumah. Jika biasanya siswa mendapat bimbingan guru di kelas, kali ini orang tua yang harus membimbing anak, khususnya anak usia dini.
Tetapi, guru tidak tinggal diam. Guru juga tetap melakukan penilaian terhadap perkembangan setiap anak. Tetapi, bagaimana cara melakukan penilaian itu?
Penilaian itu sendiri merupakan proses pengukuran hasil kegiatan belajar anak. Untuk pengukurannya dilakukan berdasarkan hasil pengamatan perilaku dan karya yang dibuat anak.
Baca juga: 4 Tips Bermain Sains bagi Anak Usia Dini
Sedangkan pengamatan yang dilakukan harus bersifat otentik yaitu sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Penilaian hasil kegiatan belajar anak itu juga harus:
Berikut penilaian perkembangan anak usia dini selama masa pandemi Covid-19 yang dirangkum dari Akun Resmi Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (25/6/2020):
Kini, orang tua yang akan membantu guru dalam mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua mengamati berbagai aktivitas anak di rumah melalui pengamatan terhadap segala hal yang dilakukan anak, seperti:
Apa yang diucapkan anak, termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya anak, baik di halaman rumah, di ruang keluarga, di dapur, kamar mandi, atau di tempat tidur.
Dalam hal ini orang tua hanya mengamati dan merekam proses belajar anak ke dalam bentuk video atau memfoto hasil karya anak kemudian disampaikan kepada guru melalui media daring.
Selain itu, orangtua juga perlu mengamati pertumbuhan fisik anak, seperti mengukur berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan lingkar kepala.
Jika orang tua mengalami kesulitan mengakses jaringan internet atau jaringan tidak stabil maka orang tua dapat menceritakan kegiatan yang dilakukan melalui telepon langsung ke guru atau lewat SMS.
Adanya penilaian ini, maka guru dan orangtua dapat mengetahui perkembangan belajar anak, mengamati hal-hal apa saja yang anak tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang menjadi kebiasaan anak.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut guru dapat merancang program pembelajaran sesuai dengan minat, kekuatan, dan kebutuhan anak.
Program pembelajaran yang direncanakan dan disusun sesuai dengan profil perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak akan menjadi semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik.
Orang tua melakukan pengamatan pada berbagai aktivitas anak di rumah bisa kapan saja dan di mana saja sejak anak bangun tidur hingga kembali berangkat tidur di malam hari. Baik di halaman, di ruang keluarga, di dapur, di kamar mandi, maupun di tempat tidur.
Kemudian, Guru melakukan penilaian terhadap berbagai informasi yang berhubungan dengan aspek pertumbuhan fisik dan 6 aspek perkembangan, yaitu nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik (gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fisik), perkembangan kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.