KOMPAS.com - Gaya hidup moderen saat ini membawa perubahan besar disegala hal. Tak terkecuali masalah pola konsumsi pangan masyarakat juga berubat.
Kini, banyak masyarakat yang mengonsumsi pangan instan. Padahal makanan instan mengandung zat lemak yang tinggi yang bisa menyebabkan kelebihan kolesterol.
Sedangkan mengonsumsi pangan tradisional yang beraneka ragam sudah mulai menurun. Padahal pangan ini biasanya kaya dengan kandungan gizi yang seimbang.
Baca juga: Akademisi IPB Bagikan Tips Budidaya Tanaman Obat saat Pandemi
"Konsumsi pangan instan mengandung tinggi lemak terutama lemak jenuh, kolesterol dan rendah serat meningkat," ujar Prof. Clara Meliyanti Koesharto, Guru Besar IPB University bidang Pangan dan Gizi seperti dikutip dari laman IPB, Selasa (4/8/2020).
Karena konsumsi pangan instan itu bisa menyebabkan terjadinya permasalahan kesehatan seperti penyakit obesitas, hipertensi, diabetes dan sindrom metabolik lain.
Untuk upaya antisipasi bisa dilakukan dengan memanfaatkan pangan yang menyehatkan dalam jumlah cukup dengan menjaga kondisi lingkungan tetap baik.
Dijelaskan, Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman ekosistem pangan. Tidak kurang dari 200 jenis tumbuhan biji dan kacang, 450 jenis buah dan 250 jenis sayur-sayuran.
Begitu juga dengan sumberdaya laut yang memiliki keanekaragaman yang tinggi. Di laut juga terdapat sumber daya pangan yang kaya akan gizi.
Jumlah koleksi sumberdaya genetik, badan penelitian dan pengembangan pertanian mencatat, tanaman pangan yang tercatat saat ini adalah sebanyak 5.529.Terdiri 584 buah, bahkan terdapat 4.438 sayur-sayuran.
"Potensi ini bisa dimaksimalkan lagi dengan riset dan implementasi dalam bentuk kebijakan dan pengembangan produk lokal," jelas Prof. Clara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.