KOMPAS.com - Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyebut Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) sebagai "Makcomblang" antara pendidikan tinggi dengan industri dan dunia kerja.
"Saya maknai sebagai direktorat 'Mak Comblang'. Dia yang bertugas mengoneksikan antara vokasi dan industri," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto pada Webinar Praktik Baik Vokasi dan Industri, Senin (10/8/2020).
Wikan menegaskan bentuk "pernikahan" vokasi dan industri tidak cukup dimaknai dengan mengundang dosen tamu atau memberi masukan kurikulum saja.
"Jadi kurikulum, dosen tamu, magang, sertifikat kompetensi, training guru dan dosen plus komitmen serapan lulusan itu minimal baru dapat dikatakan link and match," tegas Wikan.
Dirjen Vokasi juga menyampaikan pemahaman link and match jangan dipandang sempit antara pendidikan vokasi dan dunia industri saja. Hal ini, menurutnya, harus dimaknai lebih luas dengan memasukan kerja sama dengan UMKM, Pemda dan juga perguruan tinggi luar negeri.
"Ayo anak SMP jangan ragu masuk SMK. Anak SMK atau SMA jangan ragu masuk kampus vokasi, selama passion. Kita sediakan platform 'Makcomblang'-nya," ajak Wikan.
Baca juga: Rumah Vokasi, Upaya Mewujudkan Pernikahan Massal Vokasi dan Industri
Dalam kesempatan tersebut Mitras DUDI meluncurkan tujuh Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA).
Program ini merupakan inisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam rangka membangun (SDM) nasional yang berbasis pada kemitraan berkelanjutan antara Pendidikan Tinggi Vokasi dengan IDUKA.
Ketujuh program ini difokuskan pada penguatan kemitraan serta penyelarasan antara pendidikan vokasi dengan industri. Ketujuh program yang diluncurkan meliputi:
"Hari ini Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) meluncurkan tujuh program kemitraan, namun secara keseluruhan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki sekitar 40 program dengan alokasi anggaran mencapai Rp3,5 triliun," ungkap Dirjen Vokasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.