Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2020, 12:38 WIB
|

KOMPAS.com - Setiap manusia pasti membutuhkan makan untuk hidup. Bahkan sampai kapanpun manusia akan terus makan. Hal inilah yang menjadi prospek baik akan bisnis pangan di masa depan.

Seperti diungkapkan Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria mengaku bisnis paling menjanjikan di masa depan adalah bisnis di bidang pertanian.

"Yang abadi di dunia ini satu adalah perubahan dan kedua adalah pangan. Karena semua orang di dunia ini pasti akan makan sampai akhir zaman nanti," ujar Prof. Arif seperti dikutip dari laman IPB University, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Akademisi IPB Bagikan 7 Tips Ikut Konferensi Video yang Baik

Akan tetapi, anak-anak muda masih sedikit jumlahnya yang tertarik dengan dunia pertanian. Padahal dengan sentuhan teknologi, bidang pertanian bisa menarik.

Para milenial harusnya bangga

Menurut Prof. Arif, teknologi smart farming seharusnya para milenial bangga bahwa pertanian itu bisa dikelola secara industrial dan kemudian bisa bergengsi.

"Tentu dari sisi ekonomi dan bisnis sangat menjanjikan dan sangat menguntungkan," tambah Prof. Arif.

Dia mencontohkan, teknologi pertanian modern yang dikelola di ATP IPB University. Penggunaan teknologi di ATP IPB University mampu mendongkrak pendapatan pertanian mencapai Rp 390 juta per tiga minggu.

Untuk itulah dia ingin membuktikan bahwa pangan dan pertanian adalah adalah sektor yang paling potensial untuk menang dalam era pandemi Covid-19.

IPB akomodasi petani sekitar

Dijelaskan, selain memanfaatkan teknologi smart farming, ATP IPB University juga mengakomodasi petani di sekitar kampus untuk secara bersama-sama membangun pertanian.

ATP IPB University juga mengakomodasi akses pasar bagi petani sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani mitra.

"Tidak hanya aspek teknologi semata, tetapi juga membuka pasar, karena yang paling penting adalah akses pasar," ucapnya.

Baca juga: Akademisi IPB: Ini Manfaat Konsumsi Pangan Lokal

"Kalau ini bisa dibuka di seluruh kampus di Indonesia, menurut saya ini harapan besar untuk kemajuan pertanian Indonesia di masa depan," pungkas Prof. Arif Satria.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+