Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustinus Purna Irawan Dilantik Jadi Rektor Untar Periode 2020-2024

Kompas.com - 31/08/2020, 16:50 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

"Artinya, Untar tidak hanya statis pada kemampuan atau keunggulan akademik saja, namun ini juga menyangkut produk-produk inovatif, hilirisasi research kemudian inkubator bisnis yang bisa menyentuh kebutuhan masyarakat banyak," imbuhnya.

Untuk implementasinya, Agustinus mengatakan akan banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengangkat pendidikan hingga kehidupan masyarakat.

"Mulai tahun lalu kita mempunyai tagline 'Untar untuk Indonesia' kami akan benar-benar mengejar itu," ucapnya.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, lanjut dia, Untar tak bisa berjalan sendiri. Karena itu, Untar juga akan berkolaborasi dengan berbagai macam pihak baik di dalam maupun luar negeri, baik institusi pendidikan, industri maupun bisnis.

Baca juga: Ingin Kuliah S1-S2 ke Selandia Baru? Ada Beasiswa Senilai Rp 100 Juta

"Sedangkan di internal tentu kami akan membangun keunggulan-keunggulan lokal, keunikan Untar, nilai-nilai yang dikembangkan Untar yaitu budi luhur, integritas, entrepreneurship, itu menjadi bagian penting dalam bagian proses pembelajaran maupun kegiatan," jelasnya.

Biografi singkat

Dalam video singkat yang ditayangkan dalam acara Pelantikan Rektor Untar, Agustinus Purna Irawan lahir pada 28 Agustus 1971 di Mataram, Sumatera Selatan, di tengah keluarga sederhana.

Ia telah bercita-cita menjadi doktor sejak SMP, meski kala itu ia tidak tahu apa itu doktor. Hanya tahu melalui TVRI bahwa doktor pasti menjadi pejabat atau menteri.

Setamat SMA, Agustinus menjadi lulusan terbaik di Kabupaten Musi Rawas dan membawanya berhasil diterima pada Program Studi Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) tanpa tes.

Berbekal modal seadanya, di tahun-tahun awal kuliah Agustinus hanya memperoleh IPK 1,36. Pengalaman yang sangat memukul mental dan harapannya.

Baca juga: Pendaftaran Kuota Gratis dari Kemendikbud Diperpanjang, Ini Caranya

Dengan tekat ingin berhasil, ia pun mampu lulus di tahun 1995 sebagai lulusan terbaik ke-5 dari 100 orang angkatan 1990.

Walau diterima di beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta, Untar jadi pilihannya meniti karier sebagai dosen.

Agustinus mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan di berbagai bidang dan penugasan.

Ia juga mendapat kesempatan melanjutkan S2 Teknik Mesin di Universitas Indonesia pada 2001.

Agustinus pun berhasil menyelesaikan pendidikan S2 dalam waktu 19 bulan dengan IPK 4,00. Membuatnya dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program S2 UI tahun 2003.

Baca juga: Menhan Resmikan Pendidikan Mahasiswa Baru S1-S3 Universitas Pertahanan

Pada 1 April 2014 di usia ke-42, ia berhasil memperoleh jabatan fungsional akademik profesor atau guru besar.

Kualifikasi yang diperoleh hingga saat ini di antaranya mendapatkan hibah dari Dikti, Ristek UI, kontes robot Indonesia, dan internal Untar.

Agustinus telah menulis lebih dari 100 artikel ilmiah, jurnal, dan prosiding, menulis 5 buku ajar, mendapat 6 paten, memiliki 5 hak cipta, menginisiasi seminar nasional dan internasional.

Selama menjabat rektor sejak 2016, Agustinus telah meraih berbagai capaian yang meningkatkan kualitas Untar sebagai perguruan tinggi yang diakui di tingkat nasional maupun internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau