Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Kurangi Efek Radiasi Layar Gadget Selama Belajar dari Rumah

Kompas.com - 09/09/2020, 16:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar masih harus dilakukan jarak jauh, baik secara daring maupun luring.

Pembelajaran jarak jauh yang menggunakan media digital seperti ponsel pintar, tablet atau laptop, membuat anak kini lebih sering terpapar layar gawai (gadget).

Dosen Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University Lilis Sucahyo mengatakan, paparan sinar radiasi layar atau monitor dari perangkat elektronik selama beraktivitas bisa menimbulkan efek samping.

Sehingga, risiko efek radiasi akibat terpapar gawai seharian juga perlu menjadi perhatian.

Baca juga: Pendaftaran Kuota Gratis dari Kemendikbud Diperpanjang, Ini Caranya

Di balik keindahan warna dan tampilan pada berbagai perangkat, lanjutnya, teknologi layar Light Emitting Diode (LED) yang banyak diaplikasikan pada berbagai perangkat seperti lampu, televisi, komputer, laptop, tablet dan smartphone, memiliki dampak negatif berupa pancaran sinar biru (blue light radiation).

"Beberapa pengguna laptop atau notebook menyebutkan bahwa mereka mengalami rasa pegal pada mata akibat menatap layar dalam waktu lama, mata lelah, mata kering serta gangguan refraksi," paparnya seperti dilansir dari laman IPB.

Lebih lanjut Lilis menjelaskan, sinar biru tergolong dalam jenis High Energy Visible (HEV) yaitu cahaya tampak dengan tingkat energi yang besar.

Baca juga: 7 Program Prioritas Pendidikan Mendikbud Nadiem di Tahun 2021

Karakteristik sinar tersebut memiliki panjang gelombang pendek sekitar 380-500 nanometer dengan tingkat energi yang besar seperti sinar ultraviolet yang berbahaya bagi penglihatan manusia.

Mata manusia memiliki kemampuan yang baik dalam menghalau sinar UV (ultraviolet) tetapi tidak untuk sinar biru.

“Menatap layar LED dalam jangka waktu lama tanpa dilakukan upaya meminimalisir dampak radiasi sangat tidak dianjurkan,” ujarnya.

Ia pun memberikan tips sederhana dan mudah dilakukan untuk meminimalisir dampak radiasi layar gawai selama beraktivitas menggunakan gawai, yakni:

1. Lapisan pelindung

Gunakan lapisan pelindung (screen protector) untuk layar LED, terutama untuk ponsel.

Baca juga: Jadwal dan Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN dan PTS 2020

Pilih jenis yang tidak hanya melindungi layar anda dari debu, kotoran dan goresan tetapi juga pancaran sinar radiasi, terutama blue light dan ultraviolet.

Jika menggunakan kacamata, pilih jenis lensa yang juga dapat menghalau jenis cahaya blue light maupun UV lens.

2. Layar tak lebih terang dari ruangan

Tingkat kecerahan layar tidak melebihi kondisi pencahayaan lingkungan tempat belajar dan bekerja.

Melihat layar yang terlalu cerah di ruangan yang terlalu redup dapat menyebabkan mata menjadi cepat lelah.

Manfaatkan pula setelan Dark Mode pada ponsel untuk mengurangi kecerahan dan radiasi layar.

Baca juga: Beasiswa S1 Tanoto Foundation, dari Biaya Kuliah hingga Tunjangan Bulanan

3. Jarak mata dengan layar

Lakukan pengaturan jarak penglihatan antara mata dengan layar, disarankan dalam jarak sekitar 30-40 cm.

Usahakan agar posisi gawai atau perangkat lebih rendah dari mata, yaitu dengan membentuk sudut lebih sekitar 15 derajat.

Hindari menatap layar dalam kondisi berbaring karena dapat menyebabkan cedera punggung dan gangguan tulang belakang.

4. Beri jeda

“Keempat, hindari melakukan pekerjaan dengan menatap layar dalam jarak dekat dengan terus menerus. Setiap 20-30 menit menatap layar, selingi dengan aktivitas melihat jauh atau palingkan penglihatan ke arah lain seperti pojok-pojok ruangan atau melihat ke luar jendela," sarannya.

Baca juga: Universitas Pertamina Perpanjang Pendaftaran S1 Jalur Nilai UTBK

Lakukan juga pemijitan ringan di sekitar mata untuk melancarkan aliran darah.

Hal tersebut dilakukan untuk mengistirahatkan dan mengurangi ketegangan pada otot mata. Pada saat tersebut, lakukan juga senam ringan untuk peregangan otot bahu dan leher untuk mencegah terjadinya "computer vision syndrom".

5. Konsumsi buah dan sayur

Ketika bekerja dengan layar, maka secara tidak sadar akan terjadi penurunan intensitas berkedip. Kondisi ini menyebabkan mata menjadi kering.

Lakukan kegiatan berkedip secara sadar dan teratur agar bola mata dapat tetap terbasahi dengan baik. Dapat juga menggunakan cairan tetes mata jika diperlukan.

Untuk anak-anak usia lebih kecil, batasi penggunaan layar gawai. Manfaatkan gawai hanya untuk keperluan pembelajaran dan fasilitasi anak dengan permainan lain tanpa kehadiran gawai. Termasuk mengonsumsi buah dan sayur untuk kesehatan mata.

"Perbanyak konsumsi buah dan sayuran untuk menjaga kesehatan mata," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com