Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Andalas Periksa 5.000 Sampel Covid Setiap Hari

Kompas.com - 15/09/2020, 21:18 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laboratorium Biomedik, Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) akan menambah kapasitas pemeriksaan sampel Covid-19 hingga 5.000 setiap hari.

Sebelumnya, pemeriksaan sampel hanya berkisar 2.500 - 3.000 sampel setiap harinya.

"Di mulai pekan ini akan dimulai pemeriksaan 5.000 sampel covid setiap harinya yang sebelumnya hanya sekitar 2.500 – 3.000 sampel," ucap Kepala Laboratorium Biomedik, Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi FK Unand Andani Eka Putra dalam keterangannya, melansir laman Unand, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Pandemi Covid-19, Orangtua ABK Terpaksa Terapi Darurat di Rumah

Dia mengatakan, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga akan membantu mesin ekstraksi dan menambah Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan sampel di laboraturium FK Universitas Andalas.

"Saya dihubungi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, salah satu masalah nasional saat ini adalah sampel menumpuk dan Universitas Andalas diminta membantu dan dikirim 1.500 sampel untuk diperiksa," ungkap dia.

Dalam rangka menunjang pemeriksaan, BNPB berkomitmen menambah semua fasilitas yang ada di laboratorium mulai dari mesin ekstraksi jadi empat dan mesin PCR dua lagi.

Adapun, jumlah akumulasi kasus Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) sudah mencapai 3.386 orang, terhitung Minggu, 13 September 2020 sore, dengan pemeriksaan swab sebanyak 126.235 spesimen dari dua labor yang ada.

Tenaga laboraturium ditambah

Andani mengungkapkan, untuk tenaga laboraturium juga akan ditambah 10 orang dari 70 menjadi 80 orang, sehingga maksimal paling lama tiga hari hasil tes keluar, mengingat kecepatan mendeteksi akan bagus untuk pencegahan.

Lanjut Andani, jika ada temuan kasus banyak tidak perlu khawatir, karena itu merupakan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran.

"Saat ini angka positif rate COVID-19 di Sumbar mengalami kenaikan dari sebelumnya di bawah satu persen menjadi dua hingga tiga persen," terang dia.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Orangtua ABK Terpaksa Terapi Darurat di Rumah

Dia menambahkan, terkait dengan upaya menekan penularan di Sumbar, lebih efektif dilakukan pembatasan seperti pelarangan ke luar provinsi, dan melarang pesta pernikahan yang melibatkan orang banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau