KOMPAS.com - Pandemi global Covid-19 dalam dunia pendidikan tidak hanya memberikan dampak pada metode pembelajarann namun juga turut memengaruhi aspek administrasi keuangan sekolah.
Beberapa persoalan finansial bisa jadi belum terpenuhi dari bantuan pemerintah, baik dari dana BOS maupun subsidi kuota telah diluncurkan Kemendikbud.
InfraDigital Nusantara (IDN), startup digitalisasi keuangan dan pembayaran, menggandeng "Cicil" (cicil.co.id), perusahaan fintech terdaftar OJK meluncurkan produk "Dana Talangan" sebagai alternatif solusi permasalahan tersebut.
Melalui rilis resmi (18/9/2020), IDN menjelaskan program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban keuangan lembaga pendidikan Indonesia di tengah krisis pandemi yang melanda.
Dana talangan dapat diperuntukkan untuk kebutuhan darurat, seperti membayar tagihan listrik, menggaji guru, persiapan pendaftaran, hingga kebutuhan pembangunan/infrastruktur.
Baca juga: Dana BOS Bisa Digunakan Sekolah Swasta, Nadiem: Banyak Orangtua Kesulitan Bayar SPP
“Skema Dana Talangan kami buat seaman dan semudah mungkin untuk lembaga pendidikan, dengan harapan produk ini benar-benar dapat membantu mereka terutama dalam masa sulit ini," jelas Indah Maryani, Founder dan COO InfraDigital Nusantara
Ia menambahkan, "ke depannya pembiayaan tidak terbatas hanya untuk kebutuhan operasional, tapi difokuskan untuk pengembangan infrastruktur lembaga pendidikan juga."
Untuk saat ini, program ini hanya berlaku bagi sekolah atau lembaga pendidikan yang sudah bergabung dalam jaringan IDN untuk manajemen transaksi pembayaran.
Selain bunga rendah, flat dan tanpa, rekam keuangan yang terintegrasi dalam IDN pun lebih sistematis, transparan dan akuntabel sehingga dapat membuat laporan keuangan yang baik.
Salah satu sekolah yang sudah merasakan memanfaatkan program ini adalah Raudhatul Athfal (RA) Al Jadid di Jakarta Timur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.