Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2020, 20:01 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tak semestinya menghentikan langkah untuk tetap berkarya. Seperti yang dilakukan oleh Zia (15), Murid SMA Kelas 10 Sekolah Cikal itu mampu mengkreasikan kain tenun menjadi fesyen yang menawan bagi kaum milenial.

Merilis usaha Clothing Line dengan nama “Labitta The Label” di tengah pandemi, murid yang bernama lengkap Andi Azlia Shabirah Labitta Sinjaya menyatakan keinginan untuk melestarikan kain tradisional asal Makassar, kota tempat kelahiran keluarga sang ayah.

“Seiring berjalannya waktu di saat pandemi ini, aku jadi lebih banyak waktu untuk menggali hobi dan potensiku, selain itu aku punya misi untuk melestarikan sebuah kain asal Sulawesi Selatan dari tempat kelahiran keluarga papaku, yang disebut Lagosi," papar Zia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Baca juga: Mahasiswa S1-S3, Ini Cara Daftar Beasiswa Unggulan dari Kemendikbud

Kain Lagosi sendiri dikenal memiliki corak warna yang unik dan memiliki filosofi yang dalam tentang kehidupan.

Zia yang menyukai fesyen sejak SD, merasa bahwa sebagai bagian dari generasi muda, dirinya memiliki kewajiban untuk melestarikannya.

“Melestarikan dan menjunjung tinggi budaya Indonesia merupakan kewajiban semua orang, dan menurutku, dengan semua yang dimiliki oleh generasi sekarang, teknologi, kecerdasan, keterbukaan pikiran mereka, kita patut memiliki cita dan berkarya," ucapnya.

Baca juga: Intip Biaya Kuliah S1-S2 di 3 Negara: Australia, Selandia Baru, Inggris

Omzet ratusan juta

Zia (15), Murid SMA Kelas 10 Sekolah Cikal itu mampu mengkreasikan kain tenun menjadi fesyen yang menawan bagi kaum milenial. Dok. Sekolah Cikal Zia (15), Murid SMA Kelas 10 Sekolah Cikal itu mampu mengkreasikan kain tenun menjadi fesyen yang menawan bagi kaum milenial.

Dirilis sejak bulan Mei 2020, Labitta The Label yang digaungkan oleh Zia yang masih berusia 15 tahun ini telah berhasil menjual lebih dari 500 produk dengan omzet ratusan juta rupiah.

Busana semi formal karya Zia ini dikenal memiliki perpaduan yang sangat menarik, antara lain perpaduan warna orange dan hitam yang tampak serasi dan menawan, ada pula paduan warna kuning orange dan merah hati untuk memberikan kesan energik dan modern.

Bagi Zia, ia ingin membuat bentuk yang berbeda dari kain tradisional agar lebih menarik minat masyarakat masa kini, khususnya kalangan muda dan kalangan sosialita.

Baca juga: Mahasiswa Baru, Beasiswa Penuh S1 Tanoto Foundation Masih Dibuka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com