KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meresmikan kebijakan program Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020, pada Jumat (25/9/2020).
Program itu merupakan langkah pemerintah untuk mengoptimalkan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sebagian dilakukan secara daring pada masa pandemi Covid-19.
Lewat program tersebut peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan mendapatkan bantuan alokasi paket data sebanyak 20 gigabyte (GB) per bulan. Lalu peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah 35 GB per bulan.
Sementara itu, pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapat 42 GB per bulan, serta untuk mahasiswa dan dosen 50 GB per bulan.
Menanggapi peresmian tersebut, sejumlah masyarakat pun menyambut hangat adanya “Bantuan Kuota Data Internet” ini.
Baca juga: Ketok Palu, DPR Setujui Alokasi Pagu Anggaran Kemendikbud Rp 81,35T
Salah satunya datang dari Naura Athaya Sharif, pemenang Lomba Blog dan Vlog bertema “Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19” yang digelar Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud.
“Saya senang mendapat bantuan tersebut,” kata Siswi SMPN 14 Kota Malang ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan proses mendapatkan bantuan tersebut yang sudah dimulai sejak Agustus 2020.
Saat itu, pihak sekolah mendata nomor ponsel siswa atau orang tua yang aktif menggunakan internet untuk didaftarkan melalui aplikasi Google Form.
Setelah itu, sekolah melakukan verifikasi ulang untuk data yang telah dikumpulkan.
Baca juga: Penyaluran Bantuan Kuota Kemendikbud Masuk Tahap Dua, Ini Jadwalnya
Naura mengatakan, pihak sekolah menginformasikan bahwa kuota akan diberikan secara bertahap mulai 22 September hingga Desember 2020.
Adapun bantuan kuota yang ia terima berlaku sampai 22 Oktober 2020.
“Untuk itu, nomor kartu tersebut harus selalu aktif agar mendapatkan kuota belajar dari Kemendikbud,” ujarnya usai mengikuti pengumuman Lomba Blog dan Vlog pada Webinar Generasi Berkarakter "Hindari Narkoba", Sabtu (26/9/2020).
Senada dengan Naura, pelajar dari SMAN 12 Kalimantan Timur, Adeli Margaretha mengaku senang telah menerima bantuan kuota ini.
“Bantuan kuota ini akan digunakan untuk mengakses layanan tatap muka Google Classroom dan Google Meet sebagai penunjang PJJ,” kata dia.
Baca juga: Cetak Generasi Berkarakter, Kemendikbud Ajak Remaja Hindari Narkoba