Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Kolaborasi Inovasi Perguruan Tinggi dengan Industri

Kompas.com - 16/10/2020, 08:12 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini 42,8 persen usulan inovasi berasal dari Tiongkok. Tentu hal itu berkorelasi dengan kemajuan ekonomi dan industri di Tiongkok.

Demikian diungkapkan Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria dalam webinar "How to Built Sustainable Collaboration Between University and Industry", Kamis (15/10/2020).

Adapun webinar digelar berkat kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Forum Rektor Indonesia, Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, Hakteknas dan Universitas Bakrie.

Menurut Arif, Indonesia dalam konteks global innovation indeks juga masih kalah dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Baca juga: MoU Kemenristek dan Inotek, Dukung Wirausaha Berbasis Teknologi

"Ini tantangan. Untuk meraih yang tertinggi di ASEAN tiga hingga empat tahun ke depan, kita harus berani bermimpi besar dengan mewujudkan futures practice," ujar Prof. Arif seperti dikutip dari laman IPB University.

Pentingnya kolaborasi

Karena itu, adanya kolerasi antara inovasi serta industri dengan perekonomian di suatu negara menjadi penting.

"Agar inovasi Indonesia tumbuh subur, perlu dilakukan kolaborasi dengan industri," katanya.

Dijelaskan, strategi pengembangan inovasi dan kerjasama industri yang dapat dilakukan adalah:

1. Adanya sinergi program kerjasama penelitian dan pengembangan. Kerjasama itu dengan lembaga riset pemerintah, lembaga riset swasta, perguruan tinggi dan dunia usaha.

Sebagai contoh di Jepang dimana inovasinya bersinergi dengan industri dalam satu kawasan.

2. Langkah kedua adalah implementasi teknologi baru melalui pilot plant.

3. Ketiga, adanya jaminan risiko dari pemerintah pada implementasi teknologi baru.

"Harus ada jaminan risiko berupa bantuan riset tambahan, sehingga inovasi benar-benar bisa masuk pasar dan penting adanya asuransi inovasi," terangnya.

"Selain itu, perlu juga diupayakan adanya insentif bagi industri yang penelitian dan pengembangannya bekerjasama dengan perguruan tinggi," imbuhnya.

Pemerintah mendukung

Sementara Menristek Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa kerjasama inovasi perguruan tinggi dan industri sudah menjadi keharusan saat ini.

Sebab, penting bagi Indonesia untuk mendukung penelitian dan pengembangan yang kuat. Selama ini masih ada gap yang lebar, keduanya asik dengan dunia masing-masing.

"Seringkali inovasi dari perguruan tinggi (prototype) tidak siap diterapkan oleh industri. Sementara kebutuhan industri tidak terinfokan dengan baik ke perguruan tinggi," jelasnya.

Dengan adanya pandemi ini, Indonesia harus berubah menuju adaptasi kebiasaan baru dengan less contact economy. Yakni kombinasi protokol kesehatan dengan menggerakkan ekonomi. Esensinya adalah dengan teknologi digital.

Baca juga: Akademisi IPB Riset Batang Nyirih Untuk Kecantikan dan Awet Muda

"Agar tidak masuk dalam jebakan middle income trap, harus diiringi oleh perubahan mindset. Yang tadinya ekonomi sumberdaya alam menjadi ekonomi inovasi. Tentunya membutuhkan kerjasama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri," tandas Menristek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kamera di Behel Gigi Lolos saat UTBK, Panitia: Tak Terdeteksi Metal Detector

Kamera di Behel Gigi Lolos saat UTBK, Panitia: Tak Terdeteksi Metal Detector

Edu
Lahirkan Pemimpin Muda untuk Kelola Alam, BEKAL Pemimpin 4.0 Gelar Kelulusan

Lahirkan Pemimpin Muda untuk Kelola Alam, BEKAL Pemimpin 4.0 Gelar Kelulusan

Edu
UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UTBK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau