Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dies Natalis UPI ke-66 : UPI Lebih Berprestasi dan Berinovasi di Masa Pandemi

Kompas.com - 22/10/2020, 14:05 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Perkembangan pesat UPI

Pada kesempatan ini, Solehuddin juga mengatakan, sebagai institusi pendidikan UPI telah mengalami transformasi yang sangat pesat.

Hal ini terlihat saat UPI masih menjadi Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) pada 18 Oktober 1954, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada 1958, dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung pada 1963.

Kemudian, barulah berstatus universitas (UPI) pada 1999, UPI Badan Hukum Milik Negara (UPI PT-BHMN) pada 2004, hingga menjadi UPI Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (UPI-PTN BH) pada 2014.

Baca juga: Kemendikbud Klaim Tak Ada Klaster Pendidikan di UU Cipta Kerja

Dia mengatakan, proses transformasi UPI tersebut sejalan dengan perkembangan zaman yang saat ini sudah memasuki Era Revolusi Industri 4.0.

Dengan begitu, secara tidak langsung keadaan juga menuntut adanya transformasi dan perubahan yang cepat di berbagai aspek.

“Upacara peringatan Dies Natalis ke-66 tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan kontemplasi dan evaluasi secara mendalam atas semua yang telah UPI kerjakan,” ungkapnya.

Dia menyebut, selama estafet kepemimpinan di UPI, kontemplasi dan evaluasi tersebut diberi nama “UPI Merespon Peta Jalan Pendidikan Nasional”.

Di akhir sambutannya, Solehuddin mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan menjalin kerjasama dengan UPI.

Baca juga: Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi 29 LKP terkait Industri Perhotelan

Tata kelola organisasi dan fakultas baru

Sementara itu, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis mengatakan, semua institusi pemerintah di Indonesia, termasuk perguruan tinggi harus memiliki indikator pencapaian dalam rangka melakukan tata kelola organisasi.

Setidaknya, terdapat beberapa indikator yang dapat dikembangkan oleh institusi dalam menyelenggarakan organisasinya.

Indikator tersebut, di antaranya indikator pada indeks pembangunan manusia (IPM) untuk melihat kinerja bagi kemajuan sumber daya manusia suatu institusi, indikator pengangguran yang menjadi fokus para pemimpin, serta indikator kemiskinan untuk menilai ketercapaian tata kelola ekonomi nasional.

Pada kesempatan ini, Harry juga mengapresiasi UPI. Menurutnya, UPI di bawah kepemimpinan Solehuddin akan semakin maju dan berkembang.

Baca juga: Adanya Pasal Pendidikan di UU Cipta Kerja Dinilai Berdampak pada Kesenjangan Kualitas

Siti Marifah Ma’ruf Amin juga turut hadir memaparkan materi pada peringatan Dies Natalis UPI yang bertema “Lebih Berprestasi dan Berinovasi di Masa Pandemi” tersebut.

Dia menilai, UPI mengambil tema yang tepat dalam melaksanakan kewajiban dalam bidang tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Siti pun mengapresiasi UPI yang telah meluncurkan berbagai inovasi dalam rangka terus menguatkan jati dirinya pada masa situasi pandemi Covid-19.

“UPI terus hadir mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat,” ungkapnya.

Untuk itu, Siti juga berharap UPI mendorong lahirnya pendirian Fakultas Kedokteran di universitas yang berada di Kota Bandung tersebut.

Saat ini, UPI sudah memiliki Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dalam membangun kesehatan mental. Kehadiran Fakultas Kedokteran berperan penting dalam membangun kesehatan fisik.

Baca juga: Masih Ada Pasal Pendidikan di UU Cipta Kerja, Ini Penjelasan Baleg DPR

Melalui dua fakultas ini pula, UPI dapat membangun kesehatan mental dan fisik melalui institusi pendidikan.

Untuk itu, Siti berharap Majelis Wali Amanat dan (MWA) Rektor UPI dapat meningkatkan capaian dalam mewujudkan UPI menjadi Universitas Berkelas Dunia yang berbasis pada pendidikan.

Sementara itu, Ketua MWA UPI Agum Gumelar dalam sambutannya mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau