Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penerima Bidikmisi dan LPDP Raih Penghargaan Lewat Batik

Kompas.com - 25/10/2020, 11:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Keterbatasan itu bukan suatu halangan. Tetapi bisa menjadi sebuat motivasi untuk dapat berbuat lebih dan lebih.

Seperti itulah ungkapan yang disampaikan oleh mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Miftahudin Nur Ihsan.

Meski bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan, tetapi dia bisa menempuh studi S1 berkat beasiswa Bidikmisi di Pendidikan Kimia, FMIPA UNY.

Melansir akun Instagram Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Sabtu (24/10/2020), sejak masih kuliah S1 itu, Ihsan mendirikan usaha Smart Batik pada 2016.

Baca juga: Mahasiswa Wajib Paham, Ini Fakta Unik Pentingnya Langkah 3M

Inovasi motif batik

Dipilihnya batik karena dia ingin batik yang tidak terpaku pada motif klasik saja, tapi dia berkreasi.

Bagi dia, tak hanya memainkan fungsi estetis, motif batik sebenarnya juga perwujudan akan pengalaman dan imajinasi, termasuk untuk menandai sebuah era dan peristiwa yang berjalan beriringan dengan masa hidup pembatiknya.

Sebagai sebuah penanda zaman, motif batik tak bisa hanya berpaku pada motif-motif klasik. Seperti parang, kawung, ceplok, dan sebagainya.

Tapi Ihsan konsisten memproduksi batik dengan motif-motif tematik mulai dari:

  • teknologi
  • transportasi
  • pendidikan
  • pertanian
  • sains
  • musik
  • olahraga

Inilah yang dilakukan Ihsan, Awardee LPDP jalur Afirmasi Bidikmisi yang kini menimba ilmu di Magister Manajemen UGM.

Tak hanya itu saja, Smart Batik juga menerima pembuatan batik custom motif yang biasa dipesan untuk seragam instansi pemerintah.

Raih berbagai penghargaan

Baru-baru ini, Smart Batik mengantarkannya meraih berbagai penghargaan baik skala regional maupun nasional. Seperti berhasil menyabet predikat Juara III dalam Pemilihan Wirausaha Muda Pemula (WMP) Berprestasi.

WMP yang diselenggarakan oleh Kemenpora itu, melalui serangkaian proses seleksi ia berhasil bersinar di antara 436 wirausahawan lainnya.

Merasa beruntung karena dapat menempuh pendidikan tinggi melalui beasiswa Bidikmisi dan LPDP membuatnya ingin memberi kontribusi lebih bagi masyarakat sekitar.

Maka, sebisa mungkin ia melibatkan pembatik rumahan. Kini telah ada 30 orang pembatik di wilayah DIY dan Jawa Tengah yang mendapat manfaat dari usaha Smart Batik miliknya.

Jadi, perjalanan bisnis dan proses pendidikan yang ia jalani itu adalah usaha keras karena ia punya motivasi.

Ternyata, usaha Smart Batik yang ia rintis sejak 2016 juga tak langsung mulus seperti sekarang. Tetapi butuh waktu sekitar dua tahun untuk Smart Batik benar-benar berkembang menjadi badan usaha.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 8 Kegiatan Pembelajaran pada Kampus Merdeka

"Saya berpesan, jangan jadikan keterbatas sebagai penghalang. Namun sebagai motivasi untuk dapat berbuat lebih," pesan Ihsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau