Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2020, 08:44 WIB

KOMPAS.com - Kemendikbud tetap memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan prestasi anak berkebutuhan khusus (ABK) di tengah masa pandemi. Mewujudkan hal ini, Kemendikbud melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menggelar Lomba Keterampilan Siswa Nasional (LKSN) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) nasional 2020.

LKSN ABK 2020 digelar 2-4 November 2020 dan bertujuan menggali potensi siswa berkebutuhan khusus bidang nonakademik, khususnya bidang keterampilan untuk mencapai kemandirian setelah menyelesaikan pendidikan pada pendidikan khusus.

“Kami juga ingin meningkatkan semangat kemandirian dalam berkarya dan berprestasi, serta mendapatkan peserta didik yang terampil dalam bidang nonakademik,” ungkap Plt. Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi saat membuka acara di Bandung, Senin (2/11/2020).

Asep berharap para peserta didik berkebutuhan khusus dapat memiliki sikap disiplin, rasa percaya diri, toleransi, kompetitif dan sportivitas.

“Selain itu, kami juga memberikan dorongan kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk berusaha mengaktualisasikan diri, dan bersaing secara sehat dalam mencapai puncak prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,” ucap Asep.

Baca juga: Kisah Ibu Guru Ranti, Tak Surut Langkah Dampingi Siswa ABK Riau

Membatik sampai teknologi informasi

Bidang non akademis yang dilombakan pada ajang ini antara lain membatik, kriya kayu, tata boga, kecantikan, merangkai bunga, menjahit, teknologi informasi, hantaran dan kreasi barang bekas.

Seluruh bidang ini akan diikuti oleh 306 peserta didik disabilitas tuna rungu (B), grahita (C), daksa (D), dan autis yang berasal dari 34 provinsi pada jenjang SMPLB dan SMALB dengan usia peserta didik yang lahir setelah 1 Juni 1997.

Pada lomba membatik, peserta akan membuat batik untuk taplak meja berukuran 115 cm x 115 sentimeter dengan tema “Batik Kontemporer”.

Sementara itu, pada lomba kriya peserta akan membuat produk stool yaitu kursi tanpa sandaran dari kayu lapis berukuran 12 mm. Pada lomba tata boga, peserta akan membuat bolu gulung motif batik atau tenun sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

Selanjutnya pada lomba kecantikan, para peserta akan merias wajah fantasi dan merias kuku dengan tema Indonesia Architecture.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+