KOMPAS.com - Saat ini, mutu perguruan tinggi di Indonesia belum merata. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh kampus-kampus di Indonesia.
Menurut Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Prof. Jamal Wiwoho, salah satu tantangannya ialah tingginya kriteria yang diterapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).
Dikatakan Prof. Jamal, ada tiga tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Tantangan pertama ialah kriteria yang diterapkan BAN PT dalam proses akreditasi menjadi tantangan bagi sejumlah perguruan tinggi. Sebab, setiap wilayah di Indonesia memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda.
Baca juga: Ini 17 Anggota MWA PTN BH UNS, Marsekal Hadi Tjahjanto Jadi Ketua
Pada proses akreditasi, BAN PT menerapkan 9 kriteria, yaitu:
"Kondisi geografis Indonesia ini berbeda-beda tapi standarnya sama," ujar Prof. Jamal yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
"Maka, kalau kita lihat persentase yang terakreditasi A saja sedikit, memang tidak mudah jika bicara soal mutu pendidikan tinggi karena standar yang diterapkan sulit," imbuh Prof. Jamal dikutip dari laman UNS, Minggu (8/11/2020).
Lebih jauh, Prof. Jamal menyatakan, jumlah perguruan tinggi yang terakreditasi A atau Unggul di seluruh wilayah Indonesia masih rendah.
Dari data terakhir milik BAN PT pada 2019, persentase perguruan tinggi terakreditasi A atau Unggul hanya 6 persen atau sebanyak 96 perguruan tinggi.
Tantangan kedua ialah adanya permasalahan pada perbedaan standar penjaminan mutu di masing-masing kampus atau perguruan tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.