KOMPAS.com - Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak yang mampu untuk mengelola dan mengendalikan emosinya dengan baik nantinya memiliki kecerdasan akademik.
Tak hanya itu, mereka juga dapat mengendalikan kecerdasan emosi dan psikososial yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak memiliki keterampilan mengendalikan emosinya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah pengelolaan emosi yang diajarkan sejak dini dapat memupuk tumbuhnya sikap toleransi, welas asih, dan empati yang baik pada anak.
Sikap-sikap inilah yang akan mendorong anak untuk dapat tumbuh menjadi pribadi yang positif dan tidak mudah terlibat dalam berbagai permasalahan sosial.
Baca juga: 6 Cara Kelola Emosi pada Pengasuhan Anak Usia Dini
Anak-anak yang mampu mengelola perasaannya dengan baik akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mampu bertahan di kondisi tertekan maupun ketika mengalami situasi yang tidak menyenangkan.
Bagi orang tua, berikut ini tahapan dalam mengajarkan dan melatih anak usia dini dalam mengelola emosi yang dilansir dari laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rabu (11/11/2020).
Tahap 1
Membantu anak dalam mengenali dan menerima emosi yang sedang dirasakan.
Tahap 2
Membantu anak dalam mengungkapkan emosi yang dirasakan dengan baik dan benar.
Tahap 3
Menyediakan waktu untuk mendengarkan anak. Saat anak merasa didengarkan, anak akan merasa bahwa mereka memiliki tempat berbagi perasaan yang dapat mereka percaya.
Tahap 4
Cobalah memberikan contoh yang baik dalam mengekspresikan emosi anak. Jadilah model yang baik bagi anak dalam mengekspresikan emosi, karena perilaku anak anak adalah cerminan atas perilaku orang tua.
Tahap 5