Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Guru Nasional, Mendikbud: Terima Kasih Telah Menjadi Pelukis Masa Depan Indonesia

Kompas.com - 25/11/2020, 16:34 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim ungkapkan rasa haru saat melihat dan mendengar banyak cerita inspiratif dari pengalaman mengajar para guru, terlebih di tengah pandemi.

Hal tersebut diutarakan secara virtual dalam Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2020 bertema “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar”.

“Saya melihat dan mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, kesungguhan Bapak dan Ibu guru untuk bergerak mencari solusi agar proses belajar anak-anak Indonesia tidak terhenti,” papar Nadiem dalam sambutan peringatan HGN Tahun 2020, Rabu (25/11/2020), seperti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).

Baca juga: Nadiem: Rekrutmen Guru Honorer Jadi ASN PPPK 2021 Resmi Dibuka

Para guru, lanjutnya, telah mencoba berbagai metode pembelajaran. Ada yang melakukan pembelajaran secara dalam jaringan (daring). Ada guru yang mengatur anak didiknya dalam sebuah kelompok belajar berskala kecil dan didatangi bergiliran.

Ada pula yang bergilir masuk sekolah, melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua untuk membantu proses belajar mengajar.

Namun, ada juga yang harus mencari sinyal hingga ke seberang sungai, bukit, dan sebagainya untuk dapat menjalankan pembelajaran.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang luar biasa,” ucap Nadiem.

Baca juga: Dibuka 1 Juta Formasi Guru PPPK, Semua Guru Honorer Bisa Ikut Seleksi

“Dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran Bapak/Ibu guru semua, pembelajaran tetap terus berjalan meski dengan segala keterbatasan."

Komitmen Kemendikbud perjuangkan hak guru dan pendidik

Guru adalah profesi yang mulia dan terhormat. Nadiem mengatakan, Kemendikbud sejak awal berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan hak para pendidik.

Mulai dari rekrutmen guru aparatur sipil negara (ASN), mengembangkan pendidikan, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan kesejahteraan guru.

Melalui seleksi yang demokratis, jelas Nadiem, para guru yang berstatus non PNS dapat menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kuotanya cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Kami mohon doa Bapak dan Ibu guru agar semua langkah ini berjalan baik dan lancar,” imbuhnya.

Baca juga: BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta, Berikut 5 Syarat Penerima Bantuan

Berbagai kebijakan juga dijalankan Kemendikbud di masa pandemi ini.

Antara lain bantuan kuota data internet, fleksibilitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pengalokasian BOS Afirmasi dan BOS Kinerja untuk penanganan Covid-19 di sekolah negeri dan sekolah swasta, bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga kependidikan non-PNS, kurikulum darurat, program Guru Belajar, laman Guru Berbagi, program Belajar dari Rumah di TVRI, dan seri webinar masa pandemi.

Berbagai upaya ini, jelas Nadiem, dilakukan semata-mata untuk menempatkan profesi guru pada tempatnya yang mulia dan terhormat.

"Mereka telah mempersembahkan pengorbanan yang besar dalam hal waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-muridnya. Terima kasih, telah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia,” pungkas Nadiem.

Baca juga: Mekanisme dan Syarat Pencairan BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta

Sebagai rangkaian dari peringatan HGN, Kemendikbud juga memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan. Terdapat 150 guru jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus yang mendapatkan penghargaan kategori guru inovatif dan inspiratif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau