Kurikulum yang ideal adalah penting, tetapi yang lebih penting yang menjalankannya, yaitu guru.
Guru adalah ujung tombak pendidikan untuk mencetak dan mengkader generasi penerus yang didambakan. Apalah artinya kurikulum yang ideal jika tidak didukung oleh pelaksananya, yaitu sumber daya manusia yang cakap.
Baca juga: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Support untuk Lulusan SMA-SMK
Maka tidak heran, jika pemerintah terus-menerus berusaha meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program, antara lain penataran, beasiswa pendidikan dan program sertifikasi guru.
Maka, pilihlah sekolah dengan guru-guru yang memesona dan menginspirasi. Tak hanya tampilan fisik mereka, tetapi perkataan, sikap dan perilaku yang bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.
Orangtua dan calon siswa disarankan untuk benar-benar jeli dan teliti dalam memilih sekolah, terutama pertimbangan dari sisi kurikulum yang diterapkan sekolah tersebut.
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah juga perlu dicermati, dalam konteks apakah kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan bakat, minat dan potensi peserta didik.
Baca juga: Ingin Anak Gemar Matematika? Kenalkan Konsep, Tak Sekadar Rumus
Walaupun penerapan kurikulum ini sudah diatur dan diseragamkan pemerintah, tetapi penyelenggara pendidikan dapat melakukan modifikasi-modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sekolah (kekayaan lokal), lingkungan, dan kebutuhan masyarakat.
Di masa pandemi, orangtua dapat menilai apakah sekolah tersebut mampu memenuhi kebutuhan anak di luar akademis meski pembelajaran dilakukan online, misalnya kebutuhan untuk tetap beraktivitas fisik, kebutuhan untuk mengonsumsi makanan sehat, kebutuhan membentuk karakter baik dan sebagainya.
Meski saat ini pembelajaran masih dilakukan secara daring, mempertimbangkan lokasi atau jarak dari rumah ke sekolah tetap menjadi hal penting.
Jangan sampai energi anak menjadi terbuang di jalan. Bisa dibayangkan seorang anak harus bangun pagi-pagi sekali karena letak sekolahnya yang jauh.
Baca juga: Beasiswa Belajar Data Science dari DQLab UMN, Terbuka untuk Umum
Tentu ia pulang dalam keadaan lelah karena jarak yang ditempuhnya memakan waktu yang lama. Belum lagi jika terjadi kemacetan lalu lintas, yang bisa mengakibatkan anak sering terlambat pulang maupun masuk sekolah.
Melalui pendidikan agama yang cukup, diharapkan para peserta didik akan memiliki kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas, peran dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan, sebagai anak, sebagai siswa dan sebagai anggota masyarakat.
Dalam implementasinya, anak mampu menghargai orang lain dengan segala perbedaan serta mampu memilah dan memilih kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.
Sehingga, porsi pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu sekolah hendaknya menjadi bahan pertimbangan penting orang tua dan anak dalam memilih sekolah.
Sekolah diibaratkan sebagai rumah kedua bagi anak-anak, sehingga sekolah yang baik mampu memenuhi kebutuhan siswa.
Sehingga, komponen pendidikan yang tak kalah penting adalah sarana dan prasarana yang mendukung. Mulai dari bangunan fisik, ruang kelas, taman, perpustakaan, laboratorium, sarana olah raga dan kesenian, arena bermain, kantin, perlengkapan kelas, sampai dengan alat peraga edukasi yang dimiliki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.