Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Melatih Anak Generasi Abad 21 Berpikir Kritis

Kompas.com - 11/01/2021, 10:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak generasi abad 21 tentu berbeda dengan anak-anak zaman dahulu. Kini anak generasi abad 21 dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis.

Apa itu kemampuan berpikir kritis? Merangkum akun Instagram Kemendikbud, Minggu (10/1/2021), berikut penjelasannya.

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang digunakan untuk menganalisis fakta, mengemukakan dan mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen serta memecahkan masalah.

Berpikir kritis mendorong anak, terutama anak usia dini untuk menerima informasi, menganalisisnya, dan membuat penilaian tentangnya, dan semua hal ini membutuhkan imajinasi dan rasa ingin tahu.

Baca juga: Akademisi UI: Begini 3 Tips Belajar Bahasa Asing bagi Anak

Ketika anak-anak menerima informasi baru, mereka mengisi semacam perpustakaan di dalam otak mereka. Mereka harus memikirkan tentang bagaimana informasi baru itu sesuai dengan apa yang sudah mereka ketahui, ataupun yang belum mereka ketahui.

Untuk dapat melatih kemampuan ini ada beberapa kunci dan tips yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru.

Kemampuan berpikir kritis generasi abad 21

Menjelaskan

  • Kemampuan anak untuk menjelaskan sesuatu atau mengemukakan idenya terhadap suatu objek, peristiwa, ataupun pengalamannya sendiri.

Evaluasi

  • Kemampuan untuk melakukan evaluasi atau penilaian terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandangnya.

Memprediksi

  • Kemampuan untuk melakukan prediksi apa yang akan terjadi berdasarkan apa yang sudah diketahui sebelumnya.

Berkarya

  • Ketika dilibatkan dalam suatu topik, anak melakukan eksperimen dengan mengeksplorasi pengetahuannya.

Mengembangkan hipotesis

  • Meluangkan waktu untuk membentuk hipotesis selama bermain adalah latihan berpikir kritis yang membantu mengembangkan keterampilan.

Penyelesaian masalah sederhana

  • Kemampuan anak untuk menemukan solusi atas masalah yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.

Tips stimulasi berpikir kritis

1. Dorong anak untuk menjelaskan sesuatu

Bicaralah dengan anak tentang suatu hal yang terjadi dan dorong mereka untuk memanfaatkan pengetahuannya dan keterampilan penalaran mereka untuk memberikan penjelasan, serta alasan untuk membuat kesimpulan tentang hal tersebut.

2. Dorong anak untuk dapat melakukan evaluasi

Dorong anak untuk mengemukakan pendapat mereka sendiri tentang berbagai objek, peristiwa ataupun pengalaman, libatkan mereka untuk mengevaluasinya. Mintalah mereka untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal tersebut.

3. Beri komentar dan ajukan pertanyaan yang mendorong anak untuk membantu prediksi

Ketika membacakan cerita, orang tua dan guru dapat meminta anak untuk menebak kelanjutan isi cerita sebelumnya menceritakannya dengan utuh, misalkan tanyakan pada anak "kira-kira apa yang terjadi selanjutnya yah?"

4. Dorong anak untuk dapat membangun hipotesis

Dorong dan berikan penguatan pada anak tentang hasil yang dia dapatkan dari kegiatannya.

Baca juga: 4 Prinsip Gizi Seimbang bagi Anak Usia Dini

5. Dorong anak untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya

Ketika anak menemukan masalah, ajukan pertanyaan seperti, "apa ide lain yang bisa kita coba?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau