KOMPAS.com - Setiap beasiswa memiliki proses seleksi berbeda-beda. Ada "hanya" memberikan penilaian berdasarkan dokumen, dan ada juga menyertakan berbagai mekanisme seleksi seperti interview dan focus group discussion.
Saya sering ditanya dalam setiap presentasi saya: orang seperti apakah yang sebenarnya dicari dan diinginkan setiap lembaga pengelola beasiswa.
Jawaban standarnya tentunya adalah orang-orang yang memenuhi persyaratan dan kriteria ditetapkan. Setiap beasiswa tentunya memiliki persyaratan dan kriterianya masing-masing.
Untuk persyaratan biasanya sifatnya generik seperti nilai kemampuan bahasa Inggris, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan persyaratan administratif lainnya. Demikian pula untuk kriteria juga cukup standar misalnya motivasi, kepemimpinan, dan kemampuan berkomunikasi.
Membahas tentang kriteria memang agak sulit karena karena definisi dan instrumen ukur yang beragam, dan terkadang subyektif.
Menurut saya untuk mengetahui profil seperti apa yang dicari, yang paling straight forward adalah dengan melihat "produk" atau output dari program beasiswa itu. Dan output yang paling kentara adalah profil para alumni.
They are the real showcase!
Alumni penerima beasiswa StuNed, program beasiswa Belanda, sangat beragam, baik dari sisi daerah asal, latar belakang pendidikan dan profesi. Namun seharusnya ada benang merah yang dapat ditarik dari sekitar 4.600 alumni alumni StuNed tersebut.
Saya pun mencoba menerawang profil-profil tersebut walaupun mungkin tidak semua saya kenal cukup dekat. Terawangan saya membawa saya ke beberapa profil alumni.
Baca juga: 13 Kampus Swasta dan Quipper Buka Beasiswa S1 Penuh-Parsial
Namanya Affan. Ia adalah salah seorang alumni penerima beasiswa StuNed yang boleh dibilang cukup cemerlang perjalanan karirnya. Ia seorang associate lawyer di firma hukum korporasi top-tier di Indonesia .
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.