Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cegah Dampak Buruk Gadget bagi Perkembangan Otak Anak

Kompas.com - 26/01/2021, 20:36 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan otak anak dipengaruhi oleh sejumlah hal. Selain nutrisi, tumbuh kembang otak juga dipengaruhi oleh stimulasi dari lingkungan, termasuk juga dari pola asuh orang tua.

Kekurangan stimulasi atau kelebihan stimulasi dinilai dapat mengganggu tumbuh kembang anak, bisa berupa gangguan sensorik, motorik maupun gangguan dari proses kecerdasan dan perilaku.

Spesialis Syaraf Anak Departemen Neurologi RSCM Yetty Ramli dalam webinar Siberkreasi bertajuk “Dampak Teknologi Terhadap Perkembangan Otak pada Anak” mengatakan, pada saat anak menggunakan gawai, gadget ataupun televisi itu akan menimbulkan stimulus di otaknya.

Baca juga: KIP Sekolah Sasar 17,9 Juta Siswa di 2021, Ini Besaran Dana Bantuan

“Nanti ada persepsi di otak yang akan disimpan melalui informasi, kalau informasi itu bagus yang diterima anak pun akan berdampak positif. akan tetapi jika anak mengonsumsi informasi yang negatif maka akan ada perubahan di otak anak tersebut yang mengarah kepada hal negatif pula,” papar Yetty seperti dilansir dari laman Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Menurutnya, lingkungan terutama orang tua sangat berperan penting agar anak terhindar dari paparan informasi yang tidak sesuai dan menimbulkan efek negatif.

"Apalagi di era perkembangan teknologi dan digital yang semakin pesat dan semakin dekat dengan kehidupan manusia," imbuh dia.

Peran orangtua dalam memanfaatkan teknologi

Yetty mengatakan, orangtua harus bijak dalam memanfaatkan teknologi terkini yang tidak terpisahkan dengan kehidupan, termasuk juga dekat dengan anak-anak.

Baca juga: Cair Hari Ini, Dana KJP Plus Tahap II Tahun 2021 Bulan Januari

Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah dampak teknologi bagi perkembangan otak anak:

1. Pemilihan program

Orangtua harus mendorong pemilihan program yang cermat untuk dilihat bersama-sama dan mendiskusikan konten dengan anak-anak maupun anak remaja.

Selain itu orangtua juga perlu mengajarkan keterampilan menonton secara kritis, membatasi dan memfokuskan waktu jangan dihabiskan dengan media.

"Harus selektif serta membatasi pilihan media bagi anak-anak," sarannya.

2. Kegiatan alternatif

Ia melanjutkan, orang tua juga harus menekankan kegiatan alternatif dan menciptakan lingkungan bebas media elektronik di kamar anak-anak.

"Hindari penggunaan media sebagai babysitter elektronik," imbuh dia.

Baca juga: Seperti Ini Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar

Yetty mengungkapkan masa anak-anak dan remaja adalah periode penting untuk perkembangan otak dan perilaku.

Selama 24 jam berkontribusi pada kinerja kognitif. Oleh karena itu, kata dia, setidaknya berikan waktu selama 60 menit per hari untuk aktivitas fisik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau