Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Virus Nipah Berpotensi Jadi Ancaman Pandemi Baru

Kompas.com - 01/02/2021, 21:03 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Semua virus dari hewan dapat menular ke manusia lalu menular antar manusia dapat berpotensi sebagai pandemi baru termasuk dalam hal ini virus nipah.

Hal tersebut dipaparkan oleh pakar mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tri Wibawa melalui situs resmi UGM, Senin (1/2/2021).

Namun begitu, Tri mengatakan banyak faktor yang menyebabkan suatu virus menjadi wabah di antaranya tingkat virulensi virus, cara penularan, angka mortalitas dan mortalitas penyakit yang ditimbulkan.

Baca juga: Beasiswa S2 Kominfo 2021 Dibuka, Ini Daftar Kampus dan Syarat

"Selain itu, ada faktor respons imun manusia, perilaku manusia, kesiapan surveilans kesehatan, dan kesiapan sistem kesehatan untuk merawat pasien," paparnya dalam laman UGM.

Oleh karena itu, saran dia, masyarakat perlu selalu menjaga kebersihan dan cara hidup sehat

Tingkat kematian virus nipah hingga 75 persen

Virus nipah pernah muncul di Malaysia pada tahun 1998-1999 yang sempat menular ke Singapura. Pada tahun 2001-2004 dilaporkan virus Nipah muncul di Bangladesh. Berdasarkan laporan dari WHO tingkat kematiannya antara 40-75 persen.

Menurut Tri Wibawa, antisipasi yang diperlukan untuk mencegah virus nipah menjadi pandemi baru dengan meningkatkan surveilans epidemiologi penyakit menular.

Baca juga: Beasiswa Penuh S1 Singapura Dibuka, Biaya Hidup Rp 68 Juta Per Tahun

Selain itu, kata dia, termasuk juga melakukan penelitian dalam bidang pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit infeksi virus nipah.

“Pencegahan di sini termasuk pengembangan vaksin,” kata Tri.

Ia menyebutkan manifestasi klinis dari infeksi virus nipah ini bisa mulai dari yang tidak bergejala, infeksi saluran nafas akut, dan infeksi otak.

“Gejalanya tidak khas sehingga tidak mudah untuk dibedakan dengan gejala penyakit infeksi umumnya,” katanya.

Melihat munculnya beberapa penyakit zoonosis yang selalu berpotensi muncul setiap saat selama masih adanya dinamika interaksi manusia dengan hewan dan lingkungan, Tri menyarankan sejumlah tindakan pencegahan.

Baca juga: BUMN Ini Buka 24 Lowongan untuk Lulusan SMK, D3, dan S1

Tindakan yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan derajat kesehatan manusia dengan selalu menjaga keharmonisan interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan, atau yang sering disebut sebagai pendekatan one health.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau