KOMPAS.com - “Cari pasangan hidup ya nggak boleh asal. Penginnya nggak ada penyesalan dan satu untuk selamanya, kan? Disusun dong Fit and Proper Test-nya. Kriterianya harus jelas dan terukur.”
Celetukan Papi waktu berkumpul di rumah Eyang terus berputar di kepala Anggun. Apalagi dia punya target menikah sebelum usia 28. Sementara usianya kini sudah 26 tahun lebih 6 bulan.
Dibantu kakak sepupunya yang juga jomblo gagal move on, Anggun bertekad menyusun Fit and Proper Test dalam Mencari Pasangan Hidup Ideal.
Baca juga: Buku Minggu Ini: Bedah Soal dan Materi UTBK-SBMPTN 2021
Istilah fit and proper test lazimnya digunakan untuk menilai kelayakan seseorang saat melamar posisi tertentu di perusahaan atau lembaga.
Tema itulah yang Soraya Nasution sajikan melalui novel ketiganya yang terbit di Elex Media Komputindo, November 2020 lalu.
Soraya mencoba mempraktikkan fit and proper test melalui sosok Anggun, seorang staf personalia yang merupakan tokoh utama dalam novelnya, dalam mencari pasangan yang ideal.
Bermula saat Anggun sering menerima undangan pernikahan dari teman-teman sebayanya, sementara dirinya masih sendirian setiap kali menghadiri resepsi di usianya yang sudah 26.
Dibantu sepupunya, Ryan, Anggun mulai menyusun fit and proper test untuk kriteria pasangannya dengan sejumlah penilaian:
Baca juga: Buku Minggu Ini: 5 Pilihan Adult Coloring Book Pengurang Stres
1. Integration (...persen): Mempunyai tujuan hidup, menunjukkan keseriusan dalam hubungan, memiliki rencana jangka panjang bukan hanya dalam hubungan tetapi juga hal lain.
2. Scope (...persen): Memahami batasan dalam suatu hubungan seperti level of skinship dan level of intervention.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.