Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2021, 16:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

 

KOMPAS.com - Semua orang banyak mengalami cobaan akibat pandemi Covid-19, khususnya bagi anak yang mengalami berkesulitan belajar.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, sistem belajar siswa menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang jauh dari kontrol guru.

Biasanya, anak berkesulitan belajar (ABB) mengalami hambatan perkembangan dan belajar yang unik dalam beberapa bidang akademik.

Baca juga: 7 Kampus yang Cocok Buat Anak Game

Untuk itu, orangtua harus memahami anaknya bila memang mengalami kesulitan dalam pembelajaran.

Merangkum laman Ditjen Dikti, Rabu (10/2/2021) menyebutkan ada tiga kriteria anak berkesulitan belajar, yakni membaca (Disleksia), menulis (Disgrafia), dan berhitung (Diskalkulia).

Untuk mengenal lebih jauh tiga kriteria anak berkesulitan belajar, mari simak penjelasannya seperti di bawah ini.

1. Disleksia

Biasanya anak yang mengalami disleksia, mereka akan kesulitan menangkap dan mengolah bunyi serta simbol bahasa (literasi).

2. Disgrafia

Bagi anak-anak yang mengalami disgrafia, mereka akan kesulitan mengelola dan mengekspresikan simbol-simbol bahasa secara tertulis.

3. Diskalkulia

Kriteria anak diskalkulia, biasanya mereka kesulitan mengolah dan menangkap simbol-simbol angka ke dalam operasi hitung sederhana.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Investasi Saham untuk Pendidikan Anak

Biasanya anak berkesulitan belajar dalam kesehariannya tidak menampilkan kekhususan perilaku.

Mereka adalah siswa yang hambatannya sangat tersamarkan dengan siswa lain di sekolah.

Karena, mereka terkendala dalam beberapa bidang akademik dasar, yang berkenaan dengan hasil belajarnya.

Tak lupa, anak berkesulitan belajar sering dianggap sebagai siswa yang ceroboh, masa bodo, kurang teliti, bekerja asal jadi, dan terlihat pandai. Tapi, hasil belajarnya sering mengecewakan.

Akibat kondisi itu, tentunya tidak menguntungkan bagi anak berkesulitan belajar.

Sebab, anak berkesulitan belajar seringkali tidak mengerti letak kesalahan yang mereka lakukan dalam mengelola cara belajar.

Baca juga: Pakar Unpad: Kasus Anak Gugat Orangtua Langgar Norma

Bagi banyak anak berkesulitan belajar, kondisi itu adalah beban psikis yang akan mempengaruhi perilaku mereka terhadap tuntutan belajar setiap harinya.

Maka dari itu, orangtua harus konsen kepada anak berkesulitan belajar. Agar mereka tidak memikul beban psikis yang berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com