Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2021, 09:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan imbal hasil atau return tinggi.

Dengan return yang tinggi, maka bisa membantu kamu dalam mengumpulkan dana untuk merealisasikan tujuan jangka panjang. Salah satunya untuk biaya pendidikan anak.

Baca juga: Kemendikbud: Kuota Gratis Berlanjut dengan Ukuran Kuota Berbeda

Tapi, apakah semua orang cocok dengan instrumen investasi saham ? Belum tentu.

Belum lama ini, ada keluhan investor di forum aplikasi trading saham di Indonesia, karena mengalami kerugian usai menggunakan dana pendidikan anak demi membeli saham.

Mengingat biaya pendidikan tinggi dan merupakan salah satu tujuan finansial orangtua. Jadi, seperti apa berinvestasi saham untuk pendidikan anak kelak.

Terkait hal itu, Financial Educator dan Periset Lifepal Aulia Akbar memiliki beberapa cara terkait investasi saham untuk pendidikan anak.

1. Dana pendidikan jangan digunakan beli saham

Jangan gunakan dana pendidikan yang telah ada untuk membeli saham.

Jika hal itu terjadi, kata Aulia, maka sama saja menggunakan uang panas untuk berinvestasi.

Aulia mengaku, dana pendidikan yang sudah ada harus bisa dimanfaatkan untuk segala kebutuhan akademis sang anak.

"Seperti membayar SPP, membeli buku, seragam, membayar uang gedung, SKS, dan lainnya. Jangan untuk investasi atau trading," jelas Aulia dalam keterangannya, Jumat (5/2/2021).

Apabila memiliki dana berlebih, baru bisa menganggarkan dana itu sebesar 10 persen dari penghasilan per bulan untuk membeli saham.

"Beli saham dengan metode cost averaging secara rutin per bulan," sebut dia.

2. Saham bisa untuk dana pendidikan anak di jenjang tinggi

Bila memiliki anak yang masih kelas 3 SD, tidak ada salahnya membeli saham untuk modal biaya pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau S1.

Hal itu, kata dia, karena investasi yang dilakukan memiliki target jangka panjang.

Baca juga: Mendikbud: 4 Penentu Siswa Naik Kelas pada 2021

Anggap saja, pada 22 Januari 2010 saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dibanderol di harga Rp 4.825 per saham.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau