Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Screening Lebih Cepat, Rektor UGM Serahkan 20 GeNose ke Fakultas

Kompas.com - 15/02/2021, 16:36 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu upaya mendeteksi sebaran kasus Covid-19 dengan sebanyak mungkin melakukan screening.

Baru-baru ini alat skrining temuan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, GeNose ramai diperbincangkan karena dinilai efektif dan memiliki harga terjangkau. Karena efektivitas GeNose ini pula, sekarang juga digunakan bagi calon penumpang di stasiun kereta api.

Upaya screening ini terus dilakukan di internal kampus UGM. Oleh karena itu ratusan alat GeNose juga didistribusikan ke fakultas di lingkungan UGM.

Rektor UGM Prof. Panut Mulyono menerangkan, UGM menyerahkan 20 unit Genose kepada fakultas masing-masing 1 unit alat. Dilengkapi dengan hepa filter beserta 100 kantung platik atau balon.

Baca juga: GeNose UGM Siap Dioperasikan di Enam Rumah Sakit

Bantu upaya skrining di tiap fakultas

Menurut Prof. Panut, pemberian GeNose diharapkan dapat membantu dalam upaya screening Covid-19 di lingkungan kampus UGM.

"Kita berharap GeNose bisa membantu untuk screening kegiatan luring terbatas di fakultas seperti dies, pertemuan tamu, dan lain sebagainya," kata Prof. Panut dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).

Sementara itu untuk mendukung pemanfaatan GeNose secara mandiri di lingkungan fakultas maupun sekolah, nantinya UGM akan memfasilitasi pelatihan pengoperasian standar GenNose di Science Techno Park (STP) UGM.

Selain itu juga diikuti dengan pelatihan pengolahan limbah medis produk GeNose.

Baca juga: Biaya Tes Rp 20.000, GeNose Dinilai Terjangkau untuk Kantong Mahasiswa

Bisa mendapat hasil yang lebih cepat

Sementara itu Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari menyambut baik pemberian GeNose oleh universitas.

Jamhari mengungkapkan, dengan bantuan alat screening GeNose ini, setiap fakultas maupun sekolah di lingkungan UGM dapat secara mandiri melakukan screening Covid-19 dengan lebih cepat.

"GeNose yang dibagikan ini nantinya akan digunakan untuk screening Covid-19 untuk kegiatan-kegiatan spesial dan juga sebagai bentuk persiapan menghadapi perkuliahan kombinasi daring-luring nantinya," ungkap Dr. Jamhari.

Jamhari menambahkan, sebelum dibagikan alat screening GeNose dari pihak universitas, selama ini proses screening di lingkungan fakultas dilakukan di luar kampus.

Baca juga: UGM: Masyarakat Jangan Terjebak Beli GeNose di Situs Belanja Online

"Hasilnya pun baru diperoleh dalam waktu beberapa hari sehingga menimbulkan kecemasan," imbuh Jamhari.

Dengan memiliki GeNose, lanjut Jamhari, pihak fakultas dapat melakukan screening dengan lebih cepat. "Diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi sivitas akademika di lingkungan fakultas," urai Jamhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau