KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, seluruh presentasi dilakukan secara daring. Baik presentasi seminar proporal para mahasiswa hingga presentasi terkait pekerjaan.
Namun dalam presentasi virtual, tidak cukup slide presentasi yang menarik. Bahasa tubuh dan cara berkomunikasi dengan audiens selama presentasi virtual tetap dibutuhkan.
Meskipun tak bertatapan muka secara langsung dan hanya lewat kamera, melakukan presentasi yang menarik mampu membuat nilai plus bagi diri sendiri.
Baca juga: Pakar Linguistik UGM: Kemampuan Siswa Menurun Selama Belajar Daring
Melansir dari laman resmi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) VI, ada 5 tips agar presentasi virtual tetap menarik seperti presentasi non virtual. Apa saja? berikut rangkumannya:
Penampilan dan pakaian yang dikenakan akan menjadi impresi atau perhatian pertama audiens terhadap diri sendiri.
Untuk pakaian, kenakanlah pakaian yang serupa dengan audiens. Jika sedang memberikan presentasi dalam acara kantor, maka kenakanlah pakaian yang umumnya digunakan pada kantor.
Jika tidak, gunakanlah pakaian yang bebas namun rapi. Untuk lebih memberikan pengaruh pada audiens, dapat mengenakan jenis pakaian yang satu tingkat lebih tinggi formalitasnya dari audiens.
Misalnya, jika mayoritas audiens mengenakan pakaian santai (T-shirt), maka bisa mengenakan kemeja. Perhatikan juga penampilan rambut, kerudung, apakah rapi atau tidak. Semakin rapi, semakin membuktikan keseriusan dalam presentasi.
Ada rahasia untuk mempertahankan postur yang baik dan menjaga punggung tetap tegak selama presentasi virtual. Yakni, membayangkan semua mata tertuju pada diri sendiri.
Jangan membungkuk di depan komputer, kepala menghadap ke bawah, mata tidak fokus pada kamera. Meski hanya virtual, sikap di depan kamera adalah cara untuk menghargai audiens.
Untuk membuat postur tubuh yang baik, maka jaga agar kaki tetap rata di lantai dan paha sejajar dengan lantai. Sehingga bisa membentuk sudut 90 derajat pada lutut. Kepala, leher, punggung, dan kaki harus sejajar saat berdiri. Saat duduk, duduklah dengan tegak, sehingga telinga, bahu, dan pinggul sejajar.
Postur tubuh yang baik membuat presenter tampil lebih energik, percaya diri dan mengurangi stres pada tubuh. Postur tubuh yang tepat juga membantu fokus dan masuk ke pola pikir kerja.
Duduk tegak akan menunjukkan perasaan lebih profesional. Jangan lupa, suara saat melakukan presentasi virtual harus jelas dan tidak terburu-buru.
Baca juga: Dosen, Ini 4 Tips Kuliah Daring Efektif dari Rektor Unpad
Kontak mata adalah salah satu dasar bahasa tubuh. Kontak mata meningkatkan oksitosin yang merupakan bahan kimia ikatan sosial dan kepercayaan. Oleh karena itu, kontak mata yang baik menjalin hubungan yang lebih dekat.
Sulit untuk mempertahankan kontak mata yang baik saat seseorang tidak ada di depan atau sedang tidak bertatap muka secara langsung.