Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Hari Perempuan Internasional, dari Margaret Thatcher ke Ibu Guru Sairah

Kompas.com - 08/03/2021, 17:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahasa Ibu, "jembatan awal" pendidikan

Ini baru potret awal menjelang pembelajaran di sekolah yang dilakukan Ibu Sairah. Hanya bagian kecil dari awal tugas pokoknya. Ibu Sairah sudah terlebih dahulu "mencuri start" dalam pembelajaran.

Dia sudah mulai proses pembelajaran di perjalanan sebelum proses pembelajaran di sekolah dimulai. Berbicara "mencuri start" ada yang luput dari pandang mata yaitu Ibu dan Bahasa Ibu.

Pemerintah mencanangkan bahasa ibu dapat digunakan di kelas rendah/awal.

Penggunaan bahasa ibu ini membantu dan memberikan kemudahan pada anak penutur tunggal yang belum fasih menggunakan bahasa resmi negara yaitu bahasa Indonesia untuk memahami pelajaran sesuai dengan usianya.

Bahasa ibu dapat menunjang inklusivitas dalam pendidikan. Bahasa ibu dapat menjembatani proses pembelajaran dan penyampaian materi secara multilingual untuk kelas awal bagi anak-anak penutur homogen menuju transisi penggunaan bahasa resmi dalam pembelajaran.

Dalam hal ini ibu sudah terlebih dahulu "mencuri start".

Ibu adalah orang yang pertama mengajarkan bahasa ibu. Ibu mungkin tidak menguasai ilmu bahasa secara teori; fonologi, morfologi semantik, sintaksis dan lain-lain, keterampilan berbahasa; menyimak, berbicara, membaca dan menulis, dan mungkin tanpa mengenal ilmu pedagogi, ibu terlebih dahulu mencuri start mengajarkan semua ini pada anaknya.

Ibu adalah guru bahasa ibu yang sukses. Mungkin tanpa mengenal ilmu sastra dan ragam sastra ibu telah terlebih dahulu mengenalkan sastra lisan seperti mendongeng, berpantun, peribahasa dan lain-lain pada anaknya jauh sebelum program Bahasa Ibu dicanangkan pemerintah.

Ibu telah "mencuri start" dalam pembelajaran Bahasa Ibu dan mengenalkan sastra lisan dari generasi ke generasi melalui pemodelan dan learning by doing.

Menelusuri peran dan perjuangan perempuan di sektor pendidikan maupun sektor kemasyarakatan lewat sosok Mak Eroh dan Ibu Guru Sairah dapat membuka mata akan makna perjuangan perempuan yang sebenarnya dalam kehidupan.

Perhatian pada pejuang pendidikan atau pejuang hajat hidup orang banyak yang dilakukan masyarakat, yayasan filantropi atau perorangan adalah subuah keberpihakan dan kepeduliaan yang membuat ibu pertiwa bangga dan tersenyum.

Selamat berjuang perempuan, perjuanganmu belum selesai.

Tulisan ini didedikasikan untuk mengenang jasa Ibu Guru Sairah yang telah meninggal pada akhir tahun 1980-an. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau