Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UII: Begini Cara Cek Masker Kain yang Ideal

Kompas.com - 10/03/2021, 09:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, pengunaan masker dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi hal yang wajar. Ini karena pandemi Covid-19 masih belum mereda.

Jenis masker pun beragam, ada yang sekali pakai dan ada pula yang berbahan kain bisa digunakan berulang kali. Biasanya, banyak masyarakat yang memakai masker kain.

Namun kita tidak boleh asal pilih untuk kain bahan masker yang akan digunakan. Agar lebih paham, tentang jenis kain yang bisa digunakan sebagai bahan masker, simak penjelasannya.

Melansir akun Instagram Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu (10/3/2021), ini penjelasan dari Dosen Prodi Rekayasa Tekstil UII, Febrianti Nurul Hidayah yang memberikan cara mengecek masker ideal.

Baca juga: Akademisi UII: Ini Cara Mengelola Sampah Masker Sekali Pakai

Syarat masker kain dari WHO:

1. Lapisan terdalam yang menempal wajah bahan menyerap air (hidrofilik), kain dari kapas (katun).

2. Lapisan tengah bahan tidak menyerap air (hidrofobik) untuk meningkatkan filtrasi. Kain polipropilen dianjurkan bukan tenun atau rajut. Bisa kain kapas untuk menahan droplet keluar.

3. Lapisan terluar bahan hidrofobik jenis kain poliester dan polipropilen.

Jika tidak menemukan masker kain 3 lapis, maka:

1. Cari kain dengan kerapatan tinggi.

2. Minimal digunakan berlapis dua.

3. Tidak dianjurkan menggunakan bahan rajut, seperti masker scuba 1 lapis.

4. Tidak boleh disematkan valve.

Butuh alternatif kain tenun untuk masker?

1. Kain katun (kapas) dua lapis, kerapatan kain minimal 600 TPI (600 benang per inci). Memiliki efisiensi filtrasi 99,5 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau