KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini mengharuskan semua orang untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya memakai masker.
Namun, ada permasalahan lain jika semua orang memakai masker sekali pakai. Apa itu? Tentu terjadi peningkatan sampah karena masker sekali pakai.
Hanya saja, agar diri tetap aman dan lingkungan tidak tercemar, pilihlah masker yang benar dan kelola sampahnya dengan tepat.
Lantas, bagaimana mengelola sampah masker? Melansir akun Instagram Universitas Islam Indonesia (UII), Senin (15/2/2021), ini cara mengelola sampah masker.
Baca juga: Akademisi UII: Perubahan Iklim Bisa Dicegah dengan Hal Ini
Tapi sebelumnya, simak dulu penjelasan mengenai kewajiban memakai di masa pandemi Covid-19 dari Dosen Prodi Teknik Lingkungan UII Yebi Yuriandala.
Tentu kini banyak orang yang memakai masker sekali pakai. Akan tetapi, masker sekali pakai dapat menyebabkan meningkatnya timbulan sampah masker yang dibuang ke lingkungan.
Hal ini akan berdampak terhadap pencemaran lingkungan. Karena banyak masyarakat langsung membuang masker ke tempat sampah dan berakhir ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
Dampak sampah masker sekali pakai jika tidak dikelola:
1. Menambah timbulan sampah plastik di TPA.
2. Menyebarkan virus atau bakteri dari pengguna masker kepada petugas kebersihan yang mengangkut sampah.
3. Ketika tiba di TPA dan masker tercampur dengan sampah lainnya, jika terkena hujan dapat menghasilkan lindi yang dikhawatirkan dapat berbahaya bagi lingkungan.
4. Sampah masker sekali pakai sulit terurai secara alami di lingkungan, sehingga dapat berdampak pada makhluk hidup lain.
Sampah masker dari fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan pengelolaan menggunakan prosedur pengelolaan limbah B3.
Sampah masker dari masyarakat umum pengelolaannya diatur Kementerian Kesehatan RI, yakni:
1. Mengumpulkan masker bekas pada wadah yang berbeda dengan sampah lainnya.
2. Melakukan desinfeksi terhadap masker tersebut. Bisa dengan merendam atau menyemprot masker menggunakan cairan desinfektan, klorin maupun pemutih yang bisa didapatkan dengan mudah dipasaran.
3. Merubah bentuk masker, dengan cara merobek atau menggunting masker dan merusak talinya.
Baca juga: Dosen UII: Belajar SKS Ada Dampak Buruk, Ini Lho Tips Belajar Efektif
4. Masker dibuang ke tempat sampah domestik setelah dibungkus rapat.
5. Jangan lupa mencuci tangan setelah melakukan pengelolaan sampah masker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.